Baca Juga: Diplomat Rusia: Assad dan Keluarga Ada di Moskow
Shrewsbury, 13 Sya’ban 1434/22 Juni 2013 (MINA) – Setelah sepuluh tahun menunggu keputusan, akhirnya Dewan kota Shrewsbury, ibukota County Shropshire, Inggris menyetujui permintaan umat Islam untuk membangun masjid pertama di West Midlands, County Shropshire.
“Kami telah menunggu hampir 10 tahun untuk menerima keputusan perizinan membangun sebuah masjid,” kata George Miah, ketua Lembaga Kesejahteraan Sosial Bangladesh-Shropshire.
Keputusan Dewan kota Shrewsbury datang pada Kamis (20/6), mendukung permohonan muslim untuk menggunakan bangunan bekas kantor registrasi kota di Preston Street sebagai masjid.
“Kami sangat berterimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung kami dalam proses pembangunan masjid,” tegas George kepada OnIslam seperti dipantau Mi’raj News Agency (MINA), Sabtu (22/6).
Baca Juga: Penulis Inggris Penentang Holocaust Kini Kritik Genosida Israel di Gaza
Anggota Lembaga Kesejahteraan Sosial Bangladesh-Shropshire mengatakan, keputusan tersebut menandakan berakhirnya penantian selama sepuluh tahun untuk membangun tempat ibadah umat islam.
Sementara itu, lebih dari 500 surat yang telah dikirim oleh pihak yang menentang rencana pembangunan masjid tersebut. Lebih dari 60 orang hadir dalam rapat dewan sebagai upaya membicarakan persetujuan pembangunan masjid di wilayah tersebut.
“Saya percaya bahwa rencana pembangunan masjid ini merupakan identitas umat Islam,” kata Sue Challis, warga setempat mendukung. Ia menambahkan, “Saya tidak ada alasan untuk tidak menyetujui pembangunan masjid tersebut”.
Shrewsbury merupakan ibu kota County Shropshire di Inggris. Pada 2005, kota tersebut memiliki jumlah penduduk sebanyak 70.059 jiwa. Sementara Inggris merupakan rumah bagi minoritas muslim dengan populasi cukup besar di Eropa, yaitu hampir 2,7 juta jiwa.
Baca Juga: Polandia Komitmen Laksanakan Perintah Penangkapan Netanyahu
“Kami akan bekerja sama dengan masyarakat setempat dan mengundang tetangga untuk pembukaan masjid pertama, “ kata George.
Pembina Lembaga Kesejahteraan Sosial Bangladesh-Shropshire, Martin Kabir menyatakan, berterima kasih kepada semua pihak yang mendukung pembangunan masjid. “Kami sangat senang dan kami berterima kasih kepada semua pendukung,” katanya.
Penolakan Publik
Pembangunan masjid telah banyak mengalami penolakan publik yang berkembang di beberapa negara Barat.
Baca Juga: Ratusan Ribu Warga Spanyol Protes Penanganan Banjir oleh Pemerintah
Di Amerika Serikat, setidaknya 35 proyek masjid sudah menemukan lawan yang berjuang untuk menghentikan pembangunan masjid dengan alasan berbagai dalih yang berbeda, termasuk kekhawatiran lalu lintas dan ketakutan akan terorisme.
Pembangunan masjid juga menemui penentangan di beberapa negara Eropa seperti Perancis, Italia, dan Spanyol. Di Swiss, para pemilih Swiss mendukung referendum untuk melarang pembangunan menara masjid di negara itu.
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Oxford Union Menyatakan Rezim ‘Apartheid’ Israel Lakukan Genosida
Baca Juga: Rusia Kuasai Pusat Kota Kurakhovo, Garis Depan Ukraina