Berlin, 26 Dzulqadah 1435/21 September 2014 (MINA) – Organisasi Muslim di Jerman telah mengadakan aksi unjuk rasa di 2.000 masjid nasional sebagai protes terhadap ISIS dan serangan rasis yang ditujukan ke masjid dan sinagong.
Mi’raj Islamic News Agency (MINA) yang mengutip Muslimvillage melaporkan, aksi yang dilakukan pada Jum’at tersebut merupakan kampanye “Berdiri Melawan Kebencian dan Ketidakadilan”, dan bertujuan menyangkal segala bentuk kekerasan serta meningkatkan kesadaran untuk pertumbuhan rasisme.
Bekir Alboga, anggota dewan organisasi Muslim terbesar, Uni Islam Turki (DITIB), mengatakan Jumat, selama unjuk rasa di Berlin, di depan Masjid Mevlana, mereka menolak kekejaman yang dilakukan Isil dengan menyiksa dan membunuh mereka atas nama Allah.
“Orang-orang menggunakan simbol Nabi, tetapi tindakan mereka tidak menunjukkan mengerti kata-kata yang diturunkan Allah kepada kita,” katanya.
Baca Juga: Putin Punya Kebijakan Baru, Hapus Utang Warganya yang Ikut Perang
Sekitar 1.000 umat Islam berkumpul di jalan untuk shalat Jumat di luar masjid yang rusak berat dalam serangan pembakaran pada 11 Agustus.
Politisi, intelektual dan imam masjid di Jerman bergabung dengan para pengunjuk rasa untuk menunjukkan solidaritas mereka dengan komunitas Muslim.
Aksi Bersama
Wakil Presiden dari Partai Hijau Jerman, Cem Ozdemir juga mengatakan, “teroris di Irak dan Suriah tidak mewakili umat Islam, mereka tidak mewakili kami. Mereka adalah ancaman bagi kami”.
Baca Juga: Badai Salju Terjang Eropa Barat
Nikolaus Schneider, Ketua Dewan Gereja Injili di Jerman (EKD), juga bergabung dengan demonstran. “Teror dan Islam tidak pernah bisa bersama-sama. Dan kami juga percaya itu, “kata Schneider.
Dia meminta semua komunitas agama untuk mengatur kampanye bersama memprotes kebencian dan terorisme.
Menteri Dalam Negeri Jerman Thomas de Maiziere bergabung dalam pertemuan serupa di sebuah masjid di Hannover.
Dia berkata, “hari ini, umat Islam menunjukkan kebencian dan kekerasan yang tidak pernah dapat dilegitimasi atas nama Islam.”
Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant
Tumbuh Kecurigaan
Thomas de Maiziere mengecam serangan baru-baru ini yang ditujukan ke masjid atau sinagog di Jerman. Dalam lima bulan saja lima masjid diserang di seluruh negeri.
“Serangan terhadap rumah ibadah, terlepas dari iman ytang mereka miliki, adalah serangan terhadap kita semua,” katanya.
Dia menyerukan umat Islam untuk mendukung organisasi keamanan dalam perjuangan mereka melawan para ekstremis.
Baca Juga: Turkiye Tolak Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat Presiden Israel
Laporan pembunuhan kekerasan dan kekejaman yang dilakukan oleh Isil telah memicu kecurigaan dan perasaan negatif terhadap umat Islam di seluruh Jerman.
Organisasi keamanan Jerman memperkirakan sekitar 400 orang Jerman, sebagian besar imigran muda, melakukan perjalanan ke Suriah dan bergabung dengan Isil sejak awal perang saudara di Suriah.
Organisasi Muslim Jerman menggarisbawahi sumber radikalisasi beberapa imigran muda bukan bagian dari Islam, tetapi masalah sosiologis yang mereka hadapi seperti diskriminasi, pengangguran, atau kurangnya perspektif masa depan.(T/P004/\r01)
Baca Juga: Setelah 40 Tahun Dipenjara Prancis, Revolusioner Lebanon Akan Bebas
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)