Ottawa, MINA – Pada peringatan satu tahun serangan mematikan yang menewaskan empat anggota keluarga Afzaal di London, Ontario, para pemimpin komunitas Muslim memperbarui seruan kepada pemerintah Kanada untuk mengatasi Islamofobia di negara itu.
Middle East Eye melaporkan pada Rabu (8/6), para delegasi bertemu dengan anggota parlemen di ibu kota, Ottawa, menuntut tindakan nyata untuk mengatasi Islamofobia dan kejahatan rasial.
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau juga men-tweet foto pertemuan dengan delegasi dari Dewan Nasional Kanada Muslim (KNKT) pada Senin (7/6).
Pertemuan antara advokat Muslim dan anggota parlemen terjadi sehari setelah ribuan orang turun ke jalan-jalan di London, Ontario untuk pawai memperingati peristiwa pembunuhan empat anggota keluarga Afzaal tahun lalu.
Baca Juga: Komunitas Muslim Birmingham Inggris Sukarela Bersihkan Sampah
“Sore ini di London, ribuan orang muncul untuk menghormati keluarga Afzaal, berada di sana untuk Fayez, yang selamat, dan untuk berbaris melawan Islamofobia,” kata Trudeau pada Ahad (6/6).
Juni lalu, Nathaniel Veltman, 20, dengan sengaja menabrakkan truk pick-upnya ke Salman Afzaal, 46; istrinya Madiha, 44; ibunya Talat yang berusia 74 tahun; dan putri mereka yang berusia 15 tahun Yumna saat mereka menunggu untuk menyeberang jalan. Keempat anggota keluarga tewas, dengan satu-satunya yang selamat adalah putra pasangan itu, Faez, yang berusia sembilan tahun.
Kepala polisi Toronto mengatakan pada saat itu bahwa para korban “ditargetkan karena keyakinan Islam mereka”.
Serangan itu menempatkan komunitas Muslim di Kanada dalam keadaan ketakutan, kesedihan dan kecemasan, sama seperti yang dialami banyak orang setelah serangan mematikan tahun 2017 di sebuah Masjid Quebec yang menewaskan enam jamaah, dan penusukan fatal di masjid lain di Toronto pada tahun 2020.
Baca Juga: Presiden Suriah dan Istrinya Ucapkan Selamat Idul Fitri kepada Anak-Anak Syuhada
Serangan itu, bagaimanapun, tidak terjadi dalam ruang hampa, menurut anggota komunitas Muslim London.
Pada tahun 2020, para peneliti menemukan jumlah kelompok kebencian yang beroperasi di negara itu meningkat tiga kali lipat dalam beberapa tahun terakhir. (T/R6/R1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Puluhan Ribu Muslim Taiwan Shalat Idul Fitri di Bangunan Ikonik Taipei