London, 20 Dzulqa’dah 1437/23 Agustus 2016 (MINA) – Komunitas Muslim London mengadakan kunjungan ke dewan gereja St John, Bethnal Green, pada Ahad (21/8) untuk menunjukkan solidaritas dengan tetangga Kristen mereka.
Para pria dan wanita Muslim bergabung dengan komunitas Kristen menunjukkan persahabatan dan jalinan komunitas yang terus dibangun pasca pembunuhan brutal pendeta Jacques Hamel di Perancis, beberapa waktu lalu.
Sepeti dilaporkan Shafaqna, Keuskupan London mengatakan kegiatan pertemuan semacam itu dikoordinir oleh Faith Matters, sebuah kelompok kampanye integrasi, dan Kepala St John, “untuk mengkonfirmasi pentingnya hidup dan datang bersama-sama dalam semangat solidaritas, empati dan merawat martabat dan kehidupan satu sama lain. ”
Di antara tokoh Muslim yang ikut serta adalah Dr Mamadou Bocoum (seorang imam, dosen Studi Islam dan anggota dewan Dewan Hukum Muslim), Rabina Khan (seorang anggota dewan Tower Hamlets), dan Mohammed Amin (Muslim pertama yang menjadi mitra akuntan Price Waterhouse di Inggris).
Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant
St John memiliki sejarah panjang komunikasi dan kerjasama antaragama di London timur.
Father William Green (67 tahun), ketua Tower Hamlets mengatakan, “Bergabung bersama-sama hari ini dalam sebuah komunikasi pertemuan dengan hormat untuk kedua agama Kristen dan Islam. Kami mendorong semua untuk menentang provokasi kekerasan dengan aktif dan menyatakan nilai-nilai keramahan dan keterbukaan. Kita tidak bisa membiarkan teroris melemahkan nilai-nilai dan komitmen kita.”
Sementara itu, Fiyaz Mughal dari Faith Matters mengatakan, “sangat penting bahwa masyarakat datang bersama-sama pada saat krisis nasional dan internasional. Muslim dan Kristen berdiri bersama untuk memperingati terbunuhnya pendeta di Perancis. Berarti kita harus melakukan upaya untuk menjelaskannya. Muslim Inggris hari ini berdiri dalam solidaritas di St John dengan saudara-saudara Kristen dan dengan pesan yang jelas. Kami tidak akan membiarkan kebencian itu akan menang.”
Mohammed Amin mengatakan, “Saya pergi dari Inggris mengunjungi anak saya ke Amerika ketika pendeta Perancis Jacques Hamel dibunuh. Saya percaya bahwa kita dihadapkan pada barbarisme, maka kita harus berdiri bersama-sama. Hari ini adalah kesempatan pertama saya untuk menunjukkan solidaritas saya dengan menghadiri pertemuan dengan anggota gereja”.
Baca Juga: Turkiye Tolak Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat Presiden Israel
Sebagai seorang Muslim, menurutnya, dirinya marah dengan cara biadab yang haus darah seperti dilakukan orang-orang dengan kelompok ISIS. Merek telah membajak atas nama agama Islam ini, dan menggunakannya untuk “membenarkan kebencian dan pembunuhan. Semua umat Islam memiliki kewajiban untuk melawan mereka.” (P4/R01)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Setelah 40 Tahun Dipenjara Prancis, Revolusioner Lebanon Akan Bebas