Kuala Lumpur, 12 Ramadhan 1434/20 Juli 2013 (MINA) – Beberapa kelompok Islam Malaysia, Jumat (19/7), menuntut penarikan utusan pertama Vatikan dari Malaysia, karena digambarkan sebagai musuh negara setelah ia mendukung penggunaan kata “Allah” oleh non-Muslim.
Puluhan pengunjuk rasa berkumpul di depan misi Vatikan di Kuala Lumpur, ibukota Malaysia yang berpenduduk mayoritas Muslim, setelah shalat Jumat, mendesak pemerintah untuk mengusir Uskup Agung Joseph Marino.
Marino, yang tiba di Kuala Lumpur kurang dari enam bulan yang lalu, baru-baru ini menimbulkan kecaman dari pemerintah setelah dia masuk ke dalam baris agama atas hak untuk menerjemahkan nama “Allah” dalam agama Islam untuk “Allah” dalam Alkitab berbahasa Melayu dan sastra lainnya.
Marino menggambarkan argumen yang mendukung langkah yang diajukan oleh Gereja Katolik dalam pertarungan pengadilan yang sedang berlangsung dengan pemerintah atas masalah ini, sebagai sesuatu yang “logis dan dapat diterima”.
Baca Juga: HRW: Pengungsi Afghanistan di Abu Dhabi Kondisinya Memprihatinkan
Hari Selasa (16/7), Marino dipanggil ke Kementerian Luar Negeri Malaysia atas pernyataanya, dan sejak itu dia meminta maaf. Namun, itu tidak cukup bagi beberapa organisasi Muslim di negara itu.
“Joseph Marino adalah musuh negara. Tindakannya telah membuat tegang hubungan ras di negara ini,” kata Ibrahim Ali, presiden kelompok sayap kanan Perkasa.
Ibrahim sebelumnya telah menuai kontroversi dengan menyerukan pembakaran Alkitab.
“Marino harus meninggalkan Malaysia,” kata Hasan Ali, pimpinan kelompok Islam JATI, yang mendesak pemerintah untuk menutup misi Vatikan dan tidak menerima utusan dari Vatikan.
Baca Juga: Gunung Berapi Kanlaon di Filipina Meletus, 45.000 Warga Mengungsi
Pemerintah telah menyatakan bahwa kata “Allah” hanya boleh digunakan oleh umat Islam, karena dikhawatirkan jika kata itu digunakan dalam Alkitab berbahasa Melayu, merupakan upaya untuk membingungkan dan menyebarkan agama.
Sementara itu, Kamis, pasangan Malaysia yang dikenal karena menerbitkan sebuah blog seksual eksplisit, didakwa melakukan penghasutan dan menyangkal jaminan setelah mereka menyebabkan kemarahan dengan ucapan lelucon Ramadhan di Facebook yang menunjukkan mereka sedang makan daging babi yang dilarang dalam Islam.
Malaysia memiliki lebih dari 2,5 juta orang Kristen dalam populasi 28 juta penduduk, dimana sekitar 60 persen adalah Muslim. (T/P09/R2).
Baca Juga: Presiden Korea Selatan Selamat dari Pemakzulan
Mi’raj News Agency (MINA).