Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Muslim Nigeria Utara Kampanye Keharusan Persetujuan Anak Perempuan Untuk Dinikahkan

Hasanatun Aliyah - Rabu, 9 Maret 2016 - 13:50 WIB

Rabu, 9 Maret 2016 - 13:50 WIB

296 Views

(Foto: Dailymail)
(Foto: Dailymail)

(Foto: Dailymail)

Lagos, Nigeria, 30 Jumadil Awwal 1437/ 9 Maret 2016 (MINA) – Organisasi Muslim di Nigeria baian utara meluncurkan video 14 menit sebagai bagian dari kampanye kesadaran   pentingnya persetujuan seorang anak perempuan apabila ia akan dinikahkan.

Video berjudul “Terlalu Muda Untuk Persetujuan dan Terlalu Muda Untuk  Dinilai” mengutip ulama Muslim lokal dan wanita yang mengatakan bahwa Islam mengatur wanita untuk memberikan persetujuan sebelum menikah. Demikian Anadolu yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Rabu.

Pembicara dalam video menyoroti bahaya pernikahan anak, merupakan salah satu penyebab tingkat perceraian yang tinggi, masalah yang berhubungan dengan kesehatan, dan juga potensial menyebabkan aksi kriminal.

Video ini dikeluarkan Komisi Hak-Hak Kemajuan Perempuan dan Inisiatif Perlindungan, yang bertepatan dengan Hari Perempuan Internasional pada Selasa (8/3).

Baca Juga: Erdogan Umumkan ‘Rekonsiliasi Bersejarah’ antara Somalia dan Ethiopia

Kampanye ini mengikuti sehubungan terus meningkatnya pernikahan anak di beberapa negara bagian wilayah utara Nigeria, yang juga telah menimbulkan beberapa kasus kriminal.

Para pegiat mencontohkan kasus Wasilat Tasiu, seorang gadis 14 tahun, yang dipaksa menikah dan kemudian dituduh meracuni suami dan teman-temannya di negara Kano bagian barat laut.

Tasiu didakwa melakukan pembunuhan, tapi maraknya kampanye melawan pengadilannya menyebabkan tuduhan terhadap dirinya ditarik.

Pemgurus Insiatif  Pemberdayaan, Amina Hanga mengatakan, kampanye ini juga bertujuan untuk menciptakan kesadaran tentang perlunya membiarkan anak-anak perempuan mendapatkan akses ke pendidikan.

Baca Juga: Afsel Jadi Negara Afrika Pertama Pimpin G20

“Kami memproduksi video ini untuk menarik masyarakat, untuk memberikan kesempatan anak perempuan mengembangkan dirinya dan berkontribusi pada pengembangan masyarakat. Seorang wanita tanpa pendidikan tidak hanya menderita, tetapi juga akan menyebabkan anak-anaknya menderita,” kata Hanga. (T/hna/P2 )

Mi’raj Islamic Newa Agency

 

Baca Juga: Rwanda Kirim 19 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza   

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
MINA Preneur