Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

MUSLIM PERANCIS JADI SASARAN SERANGAN KEBENCIAN

Rudi Hendrik - Rabu, 14 Januari 2015 - 15:21 WIB

Rabu, 14 Januari 2015 - 15:21 WIB

863 Views

Muslim Perancis melalui pemeriksaan keamanan yang ketat. (Foto: File On Islam)
<a href=

Muslim Perancis melalui pemeriksaan keamanan yang ketat. (Foto: File On Islam)" width="300" height="168" /> Muslim Perancis menjalani pemeriksaan keamanan yang ketat. (Foto: File On Islam)

Paris, 23 Rabi’ul Awwal 1436/14 Januari 2015 (MINA) – Kurang dari sepekan, terjadi lebih 50 insiden penyerangan yang menargetkan minoritas Muslim di seluruh Perancis setelah serangan terhadap majalah satir mingguan Charlie Hebdo.

“Realitasnya diskriminasi memburu kami,” Samy Debah, presiden organisasi Bersama Melawan Islamophobia di Perancis (CCIF) mengatakan kepada media lokal, Senin (12/1), On Islam yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), melaporkan Rabu.

“Muslim takut. Saya khawatir kepada ibu saya, kakak saya. Saya tinggal di lingkungan kelas pekerja dan saya tidak akan pernah membayangkan bahwa hal-hal seperti itu bisa terjadi,” katanya.

Dewan Pusat Muslim di Perancis mengumumkan, di antara 54 insiden anti-Muslim, ada 21 laporan penembakan dan pelemparan granat ke bangunan orang Islam, serta 33 kasus ancaman dan penghinaan.

Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant

Abdallah Zekri dari CCIF yang merupakan badan pengawas Dewan Pusat Muslim, mengatakan, angka tersebut diberikan oleh Kementerian Dalam Negeri dan tidak termasuk Paris, pinggiran kota, atau pembakaran masjid Poitiers pada Ahad.

Menurut Sekri, itu adalah jumlah serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam waktu singkat.

Organisasi Bersama Melawan Islamophobia di Perancis juga telah meluncurkan kampanye di situsnya untuk membantu melindungi umat Islam, menyerukan pemerintah untuk meningkatkan kesadaran keamanan.

Pada Senin, Menteri Dalam Negeri Bernard Cazeneuve mengirim hampir 4.700 petugas polisi tambahan untuk mengamankan wilayah warga Yahudi.

Baca Juga: Turkiye Tolak Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat Presiden Israel

Samy Debah menambahkan, rencana perlindungan keamanan Perancis harus diperluas yang juga mencakup tempat ibadah dan toko-toko Muslim.

Meskipun menerima banyak pesan positif solidaritas di media sosial, Presiden CCIF ini mengatakan, “persatuan nasional” pada Ahad hanya berlangsung selama demonstrasi saja.

Perancis telah menyaksikan pekan berdarah setelah serangkaian serangan teror yang menewaskan 17 korban di ibukota.

Beberapa serangan dilaporkan terjadi Rabu dan Kamis lalu di masjid dan fasilitas milik Muslim di seluruh Perancis. (T/P001/R11)

Baca Juga: Setelah 40 Tahun Dipenjara Prancis, Revolusioner Lebanon Akan Bebas

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Dunia Islam
Asia
Palestina
Palestina
Internasional