Pretoria, MINA – Muslim di ibukota Afrika Selatan, Pretoria meminta pemerintah untuk memberi ruang shalat bagi Muslim di Rumah Sakit Akademik Steve Biko di kota tersebut.
“Selama tiga tahun, kami telah meminta pihak berwenang untuk menyediakan ruang shalat di rumah sakit tersebut, tapi mereka mengabaikan seruan kami,” aktivis sosial Yusuf Abramjee mengatakan, Senin (18/12) kepada Anadolu Agency.
Dia mengatakan, telah mengajukan keluhan atas nama Muslim kepada Komisi untuk Promosi dan Perlindungan Hak-Komunitas Budaya dan Komunitas Linguistik untuk melakukan arbitrase dalam masalah tersebut seperti dilaporkan worldbulletin yang dikutip MINA.
Baca Juga: Jerman Batalkan Acara Peringatan 60 Tahun Hubungan Diplomatik dengan Israel
“Ada banyak dokter, staf dan pasien Muslim yang terus datang ke rumah sakit namun mereka tidak memiliki tempat untuk melakukan shalat,” katanya. Umat Muslim diharuskan shalat lima kali sehari.
Aktivis tersebut mengklaim bahwa umat Kristen telah mengalokasikan fasilitas ibadah di rumah sakit tersebut. “Kami siap memberikan dan merawat fasilitas kami sendiri jika diberi ruang,” katanya.
Ibrahim Vawdwa, seorang peneliti di Media Review Network (MRN) yang berbasis di Johannesburg, sebuah kelompok advokasi Muslim, mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa umat Islam telah diberi fasilitas untuk ibadah di sebagian besar ruang publik termasuk bandara dan mereka akan menghargai jika rumah sakit ibukota juga bisa memberi mereka ruang ibadah.
Dia mengatakan, konstitusi Afrika Selatan menghormati kebebasan beribadah dan umat Islam menikmati hubungan baik dengan kelompok agama lain di negara itu.
Baca Juga: Macron akan Umumkan Perdana Menteri Baru Hari Ini
Juru bicara Departemen Kesehatan provinsi, Lesemang Matuka mengatakan, mereka telah mendengar tentang masalah ini dan akan berkomunikasi dengan media mengenai masalah ini pada waktunya.
Jumlah warga Muslim sekitar 2 persen dari 55 juta penduduk Afrika Selatan. Terlepas dari jumlah mereka, warga Muslim memainkan peran penting dalam ekonomi negara, termasuk perdagangan, akademisi dan dalam bidang politik. (T/RS3/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Suriah akan Buka Kembali Wilayah Udara untuk Lalu Lintas Penerbangan