Sydney, 27 Jumadil Awwal 1436/18 Maret 2015 (MINA) – Komunitas Muslim di Sydney, Australia, mendirikan sebuah studio televisi berbiaya satu juta Dolar AS (sekitar 13 miliar rupiah) dalam upaya meningkatkan citra Islam yang sedang menurun akibat pendekatan negatif media mainstream yang anti-Islam.
Jaringan ‘One Path’ menayangkan dan mengedit video-video Islami di YouTube serta melakukan wawancara para imam dan syekh juga melaporkan berita terkini. Studio itu juga bertujuan untuk menyebarkan pesan Islam di kalangan Muslim dan non-Muslim.
Studio Televisi tersebut didanai dari sumbangan masyarakat, dan dikelola oleh tim terdiri lebih dari 20 relawan, demikian IINA melaporkan yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Penyelenggara mengatakan stasiun televisi itu didirikan untuk memberikan “pengetahuan Islam yang otentik dengan menggunakan pendekatan kontemporer profesional”.
Baca Juga: Gunung Berapi Kanlaon di Filipina Meletus, 45.000 Warga Mengungsi
“Ini adalah saat di mana ada banyak tekanan pada komunitas Muslim,” kata Malaz Majjani, Kepala Jaringan mengatakan kepada ABC News.
Tujuan dari jaringan televisi tersebut untuk memperbaiki gambaran yang salah tentang Islam oleh media mainstream, yang menyebabkan keretakan antara Muslim dan masyarakat Australia.
“Pendekatan kami untuk memastikan kejelasan bahwa tindakan tersebut bukan tindakan Islam,” kata Majjani, sambil membahas Sydney Siege.
Website resmi stasiun televisi menyatakan, “Media adalah bagian penting dari kehidupan sehari-hari dan alat yang sangat kuat mempengaruhi nilai-nilai dan ide-ide. Dunia terus berubah dan kita terhubung lebih dari sebelumnya. Ada peluang besar dalam menggunakan media untuk menampilkan Agama Islam.”
Baca Juga: Presiden Korea Selatan Selamat dari Pemakzulan
“Kami memulai proyek skala besar ini, kami memahami bahwa hal itu akan menjadi perjalanan panjang dan rumit, tetapi ini diperlukan. Dalam rangka untuk membuat proyek ini efektif dan sukses, kami akan memanfaatkan keahlian khusus dari dalam masyarakat dan di luar negeri. ”
Beberapa pemimpin Muslim telah menyetujui dan mengesahkan proyek, termasuk Mufti Besar Australia Dr. Ibrahim Abu Mohamed, juga telah mendapatkan dukungan dari para pemimpin Muslim moderat dan konservatif. (T/R05/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)