Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

MUSLIM TEMUKAN AMERIKA SEBELUM COLUMBUS

Admin - Jumat, 12 September 2014 - 14:29 WIB

Jumat, 12 September 2014 - 14:29 WIB

1542 Views ㅤ

masudimap

Peta Penjelajahan Pelaut Muslim oleh sejarawan Muslim dan pakar geografi Abu al Hasan al Masudi

Oleh: Arif Asy’ari, Wartawan Mi’raj Islamic News Agency

Sejarah dunia mengenal pelaut Christopher Columbus yang nama latinnya adalah Cristoforo Colombo, berlayar melintasi Samudera Atlantik dan mendarat di benua Amerika Pada tahun 1492. Selama ratusan tahun, dunia menerima bahwa Columbus adalah penjelajah pertama yang gagah berani berlayar di laut dan menemukan Amerika.

Seorang peneliti dan sejarawan Amerika, Firas Alkhateeb menyangkal sejarah itu. Firas Alkhateeb adalah seorang sejarawan yang concern menguak dan meluruskan sejarah Islam.

Dalam bukunya The Lost Islamic History, ia mengungkapkan, ada beberapa pelaut Muslim yang telah melakukan kontak dengan Benua Amerika jauh sebelum Colombus.

Baca Juga: Anggota Kongres AS Marlin Stutzman: Kunjungan ke Suriah Pengalaman Luar Biasa

Pertama, sejarawan Muslim dan pakar geografi Abu al Hasan al Masudi menulis pada tahun 956, bahwa pada tahun 889 pelaut Muslim mulai mengarungi samudera dari Andalusia menuju barat, pelayaran ke barat berlangsung selama berbulan-bulan dan menemukan sebuah daratan luas, di mana mereka berdagang dengan penduduk asli, dan kemudian kembali ke Eropa.

Al Masudi mencatat tanah tersebut melintasi samudra (Atlantik) dan disebut dengan nama “tanah tidak diketahui”. Menurut Al Masudi, dua pelayaran lebih dari Muslim Spanyol ke Amerika dicatat dalam sejarah. Satu di tahun 999 yang dipimpin oleh Ibn Farrukh, dari Granada. Yang lainnya oleh seorang ahli geografi al-Idrisi, yang bekerja untuk Raja Sisilia, Rogerru II sekitar tahun 1100. Dia menulis sekelompok Muslim yang berlayar ke barat dari Lisbon selama 31 hari dan mendarat di sebuah pulau di Karibia.

Mereka ditawan oleh penduduk asli Amerika di pulau itu selama beberapa hari. Akhirnya, mereka dibebaskan ketika ada penduduk yang tinggal di antara penduduk asli yang berbicara bahasa Arab dan kemudian mengatur pembebasan mereka. Mereka kemudian berlayar kembali ke al Andalus dan menceritakan kisah mereka. Bagian penting dari perjalanan ini adalah adanya pembicara bahasa Arab diantara warga pribumi. Ini menunjukkan bahwa pasti ada kontak antara dunia Arab dan Amerika sebelumnya.

Kedua, pada tahun 1300-an, penguasa kerajaan Mali di Afrika, Abu Bakar mengirim armada kapal sebanyak 400 unit untuk mengarungi samudera Atlantik. Namun, hanya ada satu kapal yang kembali. Mereka melaporkan telah menemukan tanah di seberang lautan.

Baca Juga: Aktris Hollywood Angelina Jolie Kembali Tegaskan Dukungan untuk Gaza

Mansa Abu Bakar kemudian mengirim kembali ekpedisi Atlantik dengan membawa 2.000 kapal. Kali ini, tidak ada kapal yang kembali. Meski tidak ada catatan di Mali soal perjalanan itu, tetapi ada bukti kedatangan mereka di Amerika, seperti prasasti berbahasa Mandika (Bahasa tradisional Mali).

Prasasti itu juga ditemukan di dekat sungai Misssippi dan Arizona, AS. Prasasti itu bergambar gajah sakit. Gajah itu bukanlah hewan asli Amerika, melainkan sengaja dibawa dari Afrika sebagai alat transportasi.

piri_reis_world_map_01

Peta Piri Reis tahun 1513

Ketiga, pada tahun 1929, penemuan yang menakjubkan terjadi di Istanbul, Turki. Sebuah peta yang dibuat pada tahun 1513 oleh kartografer Ustmani, Piri Reis ditemukan. Reis menuliskan peta itu dibuat berdasarkan peta Yunani dan Arab. Ini yang menjadikan sandaran para peneliti mengkaji ulang teori Colombus.

Peta ini jelas menunjukkan pantai timur Amerika Selatan, yang berada di posisi yang benar berkaitan dengan Afrika. Pantai Brasil ditampilkan dalam detail yang luar biasa, dengan banyak sungai akurat ditempatkan pada peta.

Baca Juga: Warga di Berbagai Kota di AS Lakukan Demo Menentang Kebijakan Trump

Piri Reis merujuk pembuatan petanya pada sumber-sumber sebelumnya, yang jelas memiliki pemahaman yang sangat baik tentang Amerika dan sudah menjelajahi daerah itu sebelum bangsa Eropa. Peta ini mungkin adalah bukti fisik terkuat dari eksplorasi Muslim di Amerika sebelum Columbus.

Kesimpulan

Dari bukti yang sudah ada, sulit untuk mengatakan bahwa Colombus adalah pelaut pertama yang tiba di Amerika.Sebaliknya  Colombus justru diuntungkan dengan pengetahuan yang diperoleh umat Islam di Iberia. Terlebih, saat itu juga, imperium Islam pun berakhir.

Tiba di Amerika, Colombus menemukan peninggalan Islam di sana. Seperti pembuatan emas yang prosesnya mirip dengan apa yang dilakukan Muslim di Afrika. Selain itu, Columbus mencatat bahwa kata asli di daerah itu untuk emas adalah isguanin, yang sangat mirip dengan kata Mandinka untuk emas, ghanin, yang mungkin berasal dari kata Arab untuk kekayaan, Ghina’.

Baca Juga: Dari Bandung untuk Palestina, Langkah Solidaritas yang Menggetarkan Jiwa

Pada 1498, Columbus mencatat melihat sebuah kapal sarat dengan barang-barang, menuju Amerika, untuk berdagang dengan warga pribumi. Columbus juga mencatat dalam buku hariannya bahwa penduduk asli Amerika mengatakan kepadanya banyak pedagang asal Afrika bercirikan kulit hitam datang secara teratur untuk berdagang dengan mereka.

Bahkan Columbus tahu bahwa dia bukan orang pertama yang menyeberangi Samudera Atlantik. (P003P2)

Mi’raj Islamic News Agency

Sumber:

Baca Juga: Masjidil Haram, Pusat Peribadatan Islam Terbesar di Dunia

Alkhateeb, Firas (2014). The Lost Islamic history. Illinois: Hurst Publisher.

 

Baca Juga: Zionis Israel, Monster yang Kejahatannya Tak Bertepi di Gaza

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Khadijah
Kolom
Artis mualaf Indonesia 2025
Kolom