
shalat Jumat
(31/7) di markas Koramil di Kec. Karubaga, Kab. Tolikara. (Foto: Nur Ikhwan Abadi/MER-C/MINA)" width="300" height="169" /> Ustadz Harun Hamzah S.Pdi, utusan dari Lazis Wahdah Islamiyah Makasar, menjadi khatib dan imam shalat Jumat (31/7) di markas Koramil di Kec. Karubaga, Kab. Tolikara. (Foto: Nur Ikhwan Abadi/MER-C/MINA)Tolikara, Papua, 15 Syawal 1436/31 Juli 2015 (MINA) – Meski masjid satu-satunya di Karubaga, Tolikara, sedang mulai dibangun, ratusan Muslim di daerah itu tetap melaksanakan shalat Jumat (31/7) di Markas Koramil.
Ini adalah shalat Jumat kedua setelah terjadi kerusuhan berdarah pada Jumat 17 Juli, bertepatan dengan hari pertama Idul Fitri, di mana massa Kristen Gereja Injili Di Indonesia (GIDI) melakukan pembakaran kios yang membuat masjid Muslim di Karubaga juga terbakar habis.
Bertindak selaku khotib dan imam shalat Jumat adalah Ustadz Harun Hamzah S.Pdi, utusan dari Lazis Wahdah Islamiyah Makasar.
“Hendaknya kaum Muslimin bersabar dan melasanakan shalat,” katanya dalam khutbah.
Baca Juga: Tol Japek II Akan Dibuka Fungsional untuk Arus Mudik dan Balik Lebaran 2025
Dia juga menekankan agar lebih mendekatkan diri kepada Allah dengan shalat, karena dengan shalat pintu-pintu kebaikan akan terbuka.
Dalam khutbahnya, Harun juga mengajak kaum Muslimin bersabar dalam menghadapi ujian dan cobaan kehidupan.
Selain Muslimin korban pembakaran ruko yang shalat, Danramil dan sejumlah anggota TNI juga turut melaksanakan shalat Jumat di dalam markas Koramil tersebut
Sementara itu suasana di Tolikara makin kondusif, warga sudah mulai beraktifitas kembali seperti biasa, walaupun puluhan orang masih berada di pengungsian di kantor Bupati Tolikara. (L/K01/P001/P2)
Baca Juga: Bulog Pastikan Stok Beras Nasional Aman hingga Akhir Ramadhan
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)