Toronto, 5 Jumadil Awwal 1436/24 Februari 2015 (MINA) – Mantan ketua Dewan Imam masjid berbasis Toronto Dr. Hamid Slimi mendesak Pemerintah Kanada untuk berhenti menggunakan bahasa yang menghubungkan aksi terorisme dengan Islam.
Dia mengkritik pernyataan Perdana Menteri Kanada, Stephen Harper Ahad lalu yang menyatakan, masjid sebagai ruang potensial munculnya radikalisasi.
Harper mengungkapkan, pemerintahan Barack Obama telah menahan diri dari menggunakan kata-kata radikalisme yang ditujukan kepada Islam, terbukti di negaranya Muslim juga menjadi korban aksi kekerasan, demikian seperti dilaporkan International Islamic News Agency (IINA) dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Organisasi pengawas Islamofobia di Kanada Collectif Québécois Contre l’Islamophobie juga memperingatkan, pemberitaan media mendorong rasisme dan Islamofobia meningkat di provinsi Quebec, terutama setelah serangan Paris pada pekan pertama Januari lalu.
Baca Juga: Pengadilan AS Batalkan Kasus Pidana Trump
Menurut data dari lembaga tersebut, pada 2013 dan 2014 telah terjadi peningkatan serangan Islamofobia yang banyak menargetkan perempuan Muslim di Kanada.
Serangan teror di Ottawa dan Saint-Jean-sur-Richelieu, beberapa bulan lalu, ditambah penembakan Paris, telah menyebabkan peningkatan serangan anti-Muslim yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Umat Islam di Kanada sekitar 2,8 persen dari 32,8 juta penduduk dan Islam menjadi agama nomor dua terbanyak setelah Kristen. (T/P005/R03)
Baca Juga: Jadi Buronan ICC, Kanada Siap Tangkap Netanyahu dan Gallant
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Survei: 37 Persen Remaja Yahudi di AS Bersimpati dengan Hamas