Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

MUSLIM UGANDA DIMINTA PANTAU AWAL RAMADHAN

Rudi Hendrik - Kamis, 26 Juni 2014 - 20:54 WIB

Kamis, 26 Juni 2014 - 20:54 WIB

1233 Views

MINA-HILAL
Bulan sabit awal bulan baru (hilal)
Bulan sabit awal bulan baru (<a href=

hilal)" width="300" height="199" /> Bulan sabit awal bulan baru (hilal)

Kampala, 28 Sya’ban 1435/26 Juni 2014 (MINA) – Muslim di Uganda diminta untuk membantu melihat hilal (bulan sabit baru) Ramadhan secara langsung untuk menentukan awal bulan suci.

“Semua Muslim harus hati-hati untuk penampakan bulan pada hari Jumat,” kata Haji Nsereko Mutumba, Juru Bicara Dewan Tertinggi Muslim Uganda kepada Anadolu Agency sebagaimana yang dikutip MINA, Kamis (26/6).

“Siapa pun yang melihat bulan pada hari Jumat, harap menelpon ke Dewan Tertinggi,” katanya.

Penampakan bulan sabit baru adalah penting untuk memulai setiap bulan dalam kalender Islam, tapi awal bulan puasa menarik perhatian khusus ratusan juta umat Islam di seluruh dunia.

Baca Juga: Amalan Sunnah pada Hari Jumat

Banyak negara-negara Islam saat ini bergantung pada pengamatan bulan Ramadhan dengan mata telanjang, sementara wilayah yang lain menggunakan perhitungan astronomi untuk menetapkan tanggal untuk memulai bulan puasa.

“Jika bulan ini terlihat pada hari itu juga, itu berarti puasa harus mulai pada hari Sabtu,” tambah Mutumba. “Jika kita gagal untuk melihatnya, maka secara otomatis puasa akan mulai hari Ahad.”

Mutumba mengatakan bahwa bantuan asing tentang informasi bulan, terkadang bulan tertutup awan.

“Dalam hal ini, beberapa konsultasi dibuat oleh Direktur Syariah dengan para pejabat Saudi di Mekah, dan kami sangat tergantung pada Arab Saudi dan negara-negara Teluk,” tambahnya.

Baca Juga: [Hadits Arbain ke-8] Mengajak Kepada Kalimat Syahadat

Sementara itu, Direktur Syariah di Dewan Tertinggi Muslim Uganda, Sheikh Hussein Rajab Kakooza, menghimbau umat Islam untuk menghindari perbuatan buruk seperti fitnah, percabulan, penyalahgunaan narkoba, mencuri, dan perbuatan buruk lainnya.

Dia juga mendesak ummat untuk berkonsentrasi pada puasa, mengintensifkan bacaan Al-Quran, shalat Taraweh, dan melakukan amalan untuk mendapatkan berkah berlimpah bulan suci itu.

“Kita harus menggunakan Al-Quran sebagai panduan yang jelas dan penilaian antara yang benar dan salah,” tambahnya. (T/P09/EO2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Tertib dan Terpimpin

 

Rekomendasi untuk Anda

Tausiyah
Indonesia