Ramallah, MINA – Ribuan warga Palestina berbaris melalui Ramallah pada hari Selasa (13/7) untuk memakamkan muslimah aktivis hak asasi, Suha Jarrar (31). Ia ditemukan tewas di rumahnya, Ahad lalu.
Sementara Israel menolak mengizinkan ibunya, seorang anggota parlemen, Khalida Jarrar, keluar dari penjara untuk menghadiri pemakaman putrinya itu.
“Kami semua adalah putrimu, oh Jarrar,” teriak massa, The New Arab melaporkan.
Khalida Jarrar (58) telah ditangkap dan dipenjara berkali-kali serta sering ditahan tanpa tuduhan dalam apa yang disebut Israel sebagai penahanan administratif.
Baca Juga: PBB: Satu dari Sepuluh Bom Israel di Gaza Gagal Meledak
Palestina dan organisasi hak asasi manusia telah menekan dengan sia-sia untuk menghadiri pemakaman putrinya.
Suha Jarrar ditemukan tewas di rumahnya di Ramallah pada hari Ahad (11/7), menurut kelompok advokasi Al-Haq tempat dia bekerja.
Direktur Al-Haq, Shawan Jabarin mengatakan, penyebab kematiannya tidak diketahui dan keluarga sedang menunggu hasil otopsi.
Sebuah pernyataan dari kelompok itu mengatakan, Suha Jarrar akan tetap menjadi “panutan dalam kekuatan, kesabaran, kemurahan hati, dan perlawanannya menghadapi ketidakadilan yang ekstrem dari pendudukan militer dan apartheid Israel yang berkepanjangan”. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Dubes AS yang Baru Serbu Tembok Buraq dan Letakkan Surat dari Trump
Mi’raj News Agency (MINA)