Carolina Utara, MINA – Allah telah memberikan instruksi khusus kepada wanita Muslim untuk berpakaian sopan dan menjaga kesucian mereka. Pindah ke AS enam bulan lalu, banyak pengungsi Afghanistan yang kesulitan mendapatkan pakaian yang sesuai dengan ajaran agama yang dianut.
Untuk mencapai tujuan ini, sebuah organisasi nirlaba Muslim, the Triangle Association of Muslim American Mothers (TAMAM), mempelopori gerakan menyediakan pakaian lengan panjang atau longgar untuk wanita Afghanistan.
“Kebutuhan mereka tidak benar-benar terpenuhi,” ujar Asma Khan, Presiden TAMAM seperti dikutip AboutIslam dari Spectrum News.
“Mungkin mereka tidak benar-benar dipahami dengan baik. Dan ini adalah komunitas kami, jadi ini adalah jenis pakaian yang kami kenakan. Banyak dari kami berasal dari komunitas seperti itu, jadi kami dapat memahami apa sebenarnya yang mereka cari dan menyediakannya untuk mereka,” ujarnya.
Baca Juga: ICC Perintahkan Tangkap Netanyahu, Yordania: Siap Laksanakan
Khan, seorang Muslim Pakistan-Amerika sendiri memahami kebutuhan wanita Muslim untuk menjadi sederhana.
“Mereka meninggalkan semua yang mereka ketahui. Mungkin pakaian adalah sesuatu yang bisa mereka ambil dengan lambat, dan setidaknya mulailah dengan pakaian yang mereka kenal dan berada di zona nyaman sampai tingkat tertentu, sehingga mereka bisa perlahan melakukan transisi. Transisinya sangat mendadak, sangat berbeda dari biasanya,” katanya.
Organisasi Khan telah membantu memukimkan kembali para pengungsi dari negara-negara seperti Republik Demokratik Kongo dan Bangladesh.
“Saya pikir sebagai umat Islam kita selalu terpanggil untuk melakukan pengabdian masyarakat dan membantu mereka yang membutuhkan bantuan,” ujar Khan.
Baca Juga: Iran dan Arab Saudi Tegaskan Komitmen Perkuat Hubungan di Bawah Mediasi Tiongkok
“Semua orang merasakan persaudaraan, merasa bertetangga dan bahwa kita adalah satu komunitas dan kita harus saling membantu,” tambahnya.
Dengan kedatangan para pengungsi, beberapa kelompok Muslim telah memimpin upaya untuk membantu para pengungsi di rumah baru mereka.
Pada bulan September 2021, orang-orang Indiana menyumbangkan ratusan sajadah, sumbangan pakaian dan produk kebersihan pribadi kepada para pengungsi Afghanistan, mereka percaya jika doa adalah hubungan dengan Tuhan yang dibutuhkan semua orang di saat-saat sulit. (T/R7/P1)
Baca Juga: Kemlu Yordania: Pengeboman Sekolah UNRWA Pelanggaran terhadap Hukum Internasional
Mi’raj News Agency (MINA)