Kecantikan hakiki adalah keindahan yang melampaui fisik, terletak dalam hati, akhlak, dan ketaatan seorang hamba kepada Allah Ta’ala. Dalam Islam, kecantikan bukan sekadar penampilan, melainkan bagaimana seseorang memancarkan keindahan iman dan akhlak mulia. Allah Ta’ala berfirman, “Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada rupa dan harta kalian, tetapi Dia melihat kepada hati dan amal kalian.” (HR. Muslim).
Muslimah diciptakan dengan tujuan mulia, yakni sebagai hamba Allah dan khalifah di bumi. Keindahan yang sejati muncul ketika seorang wanita menyadari bahwa hidupnya untuk mengabdi kepada Allah. Kesadaran ini memancarkan kecantikan ruhani yang tidak akan pudar oleh usia atau perubahan fisik.
Itulah mengapa, ketaatan kepada Allah adalah sumber kecantikan sejati. Ketika seorang Muslimah menjaga shalatnya, berpuasa, membaca Al-Qur’an, dan melakukan kebaikan, maka keimanan yang terwujud dalam amal saleh menjadi hiasan yang lebih indah daripada perhiasan duniawi. Allah berfirman,“Dan siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: ‘Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri?’” (QS. Fushilat: 33).
Begitu juga akhlak mulia adalah bagian dari kecantikan hakiki. Seorang Muslimah yang jujur, sabar, pemaaf, dan rendah hati akan dicintai oleh Allah dan makhluk-Nya. Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik akhlaknya” (HR. Bukhari). Akhlak mulia ini adalah cerminan kecantikan batin yang akan terus dikenang, meski fisik berubah.
Baca Juga: Muslimah Visioner, Menggapai Cita-Cita dengan Keimanan yang Kokoh
Selain itu, hijab juga adalah bentuk ketaatan yang melindungi seorang Muslimah dari pandangan yang tidak halal dan menjaga kehormatannya. Hijab bukan sekadar kain, melainkan identitas Muslimah yang mencerminkan kepatuhan kepada Allah. Dalam QS. Al-Ahzab: 59, Allah memerintahkan wanita beriman untuk mengenakan hijab agar dikenal dan tidak diganggu.
Islam juga menganjurkan kesederhanaan dalam berpakaian dan berhias. Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai keindahan” (HR. Muslim). Keindahan dalam Islam tidak bertentangan dengan berhias, selama tidak berlebihan atau melanggar syariat.
Namun sayang, standar kecantikan modern sering kali membuat wanita merasa tidak cukup baik dengan dirinya sendiri. Media dan industri berperan besar dalam mengeksploitasi dan mempromosikan kecantikan fisik yang tidak realistis. Sementara tidak dengan Islam, agama nan mulia itu mengingatkan bahwa kepuasan sejati tidak datang dari penampilan, melainkan dari kedekatan kepada Allah.
Satu di antara banyak rahasia agar seorang muslimah memancarkan kecantikan batin adalah dengan memperbanyak dan istikomah berdzikir, bersyukur, dan selalu berprasangka baik kepada Allah. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Ketahuilah bahwa dalam tubuh ada segumpal daging, jika ia baik maka baiklah seluruh tubuh, dan jika ia rusak maka rusaklah seluruh tubuh. Ketahuilah, itu adalah hati” (HR. Bukhari dan Muslim).
Baca Juga: Pentingnya Ilmu Fikih untuk Muslimah Modern
Ibadah seperti shalat, puasa, dan tilawah Al-Qur’an memiliki efek yang menenangkan hati dan memperbaiki jiwa. Ketika hati bersih dan tenang, kecantikan akan memancar dari dalam. Shalat misalnya, menjadikan seorang Muslimah lebih sabar dan bijaksana dalam menghadapi kehidupan.
Muslimah yang ramah juga, peduli, dan dermawan akan dicintai oleh orang-orang di sekitarnya. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya dan yang paling lembut kepada keluarganya.” (HR. Tirmidzi). Sikap ini mencerminkan kecantikan hakiki yang menyentuh hati orang lain.
Sebagai seorang Muslimah, kecantikan hakiki juga tercermin dalam tanggung jawabnya sebagai istri, ibu, atau anggota masyarakat. Ketika seorang Muslimah menjalankan amanahnya dengan penuh kesungguhan, Allah akan memberinya kemuliaan yang memancarkan kecantikan sejati.
Seorang Muslimah hendaknya senantiasa memohon kepada Allah agar dianugerahi kecantikan yang hakiki, yakni hati yang bersih dan iman yang kokoh. Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam mengajarkan doa, “Ya Allah, perbaikilah agamaku yang menjadi penjaga urusanku, perbaikilah duniaku yang menjadi tempat kehidupanku, dan perbaikilah akhiratku yang menjadi tempat kembaliku” (HR. Muslim).
Baca Juga: Peran Muslimah sebagai Madrasatul Ula dalam Mendidik Generasi Unggul
Kecantikan fisik adalah fana, tetapi kecantikan hakiki yang didasarkan pada ketaatan akan abadi. Muslimah yang berpegang pada ketaatan kepada Allah akan selalu terlihat indah di mata-Nya dan di mata orang-orang yang mencintai kebenaran. Dengan menjaga hati, akhlak, dan ibadah, seorang Muslimah menemukan keindahan sejati yang tak lekang oleh waktu.[]
Mi’raj News Agency (MINA)