Paris, 8 Jumadil Akhir 1436/28 Maret 2015 (MINA) – Seorang wanita Muslimah berjilbab sedang hamil diserang di Kota Toulouse Perancis oleh seorang pria tak dikenal, yang menuduhnya menggunakan jilbab hanya untuk menyembunyikan rambutnya.
Menurut pengakuan korban, penyerang menarik kerudungnya, menjambak rambutnya dan melemparkannya ke tanah, kemudian tersangka memukulnya beberapa kali di Jalan Rose Garden, timur laut Toulouse, demikian seperti dilaporkan World bulletin yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Sabtu.
Perempuan muda, berusia tiga puluhan, mengajukan keluhan pelecehan rasis itu sehari setelah serangan pada 24 Maret lalu. Penyidik dari departemen keamanan setempat telah mewawancarai calon ibu itu di klinik saat ia sudah mulai pulih.
“Tidak ada alasan untuk meragukan kata-katanya,” kata salah satu sumber polisi, mengacu pada kemungkinan sketsa penyerang yang melarikan diri.
Baca Juga: Di Balik Hijab, Ada Cinta
Dalam sebuah pernyataan, Wakil Ketua Partai Sosialis Haute-Garonne, Christophe Borgel, mengatakan “tidak ada keraguan” tentang “tindakan rasis dan anti-Muslim dalam serangan ini”.
“Republik Perancis tidak mentolerir serangan rasis. Perancis juga tidak akan mentolerir setiap serangan karena agama satu warganya,” tulis Borgel.
Juru bicara Majelis Agama Islam di Midi-Pyrenees, Abdellatif Mellouki, mengatakan ia memiliki “kekhawatiran mendalam”mengenai peningkatan tindakan Islamofobia.
Pada akhir Februari, sebuah jajak pendapat Odoxa mengungkapkan 77% dari warga Perancis merasa Islamofobia berkembang pesat – sementara 68% mengatakan itu juga kasus untuk anti-Semitisme.
Baca Juga: Menjadi Pemuda yang Terus Bertumbuh untuk Membebaskan Al-Aqsa
Organisasi Bersama Melawan Islamophobia di Perancis juga telah meluncurkan kampanye di situsnya untuk membantu melindungi umat Islam, menyerukan pemerintah meningkatkan keamanan. (T/P005/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Muslimat Pilar Perubahan Sosial di Era Kini