
Amerika
" width="438" height="292" /> Foto : (Diskusi Muslim Amerika di Kedutaan Besar, Jakarta)Rina/Mirajnews.comJakarta, 14 Dzulhijjah 1435/8 Oktober 2014 (MINA) – Senior Editor Republika dan Republika Online, Yeyen Rostyani mengatakan, sebagai muslimah Indonesia mesti bangga dengan jilbab yang digunakan.
“Ketika pergi keluar negeri, kebanyakan dari kita terutama Indonesia melepas jilbab dan apa yang kita gunakan semestinya ditutup,” kata yeyen saat menghadiri diskusi Muslim Amerika Serikat di Annex Kedutaan Besar Jakarta, Rabu.
“Orang Amerika sangat menghargai muslimah yang berjilbab, mau pake baju seperti apapun mereka tetap menghargai,” kata Yeyen.
Sementara itu, Imam masjid Islamic Centre New York, Syamsi Ali mengatakan, muslimah Amerika mereka memilih jilbab dengan keyakinannya kalau kebanyak dari kita memilih jilbab karena orang tua.
Baca Juga: Erupsi Ganda Gunung Semeru, Warga Diimbau Jauhi Besuk Kobokan
“Di Amerika, pemerintah memberi kebebasan berekspresi bagi warganya, memakai apapun tidak menjadi masalah, apalagi menggenakan jilbab,” kata Syamsi Ali.
Selanjutnya, Syamsi Ali mengatakan, “Saya selalu optimis, bahwa ketika pengalaman dakwah pasca 11 September (runtuhnya Gedung WTC) begitu susah, yang disangka orang bahwa kemungkinan menjadi akhir dakwah Islam di sana ternyata keliru”.
Peristiwa 11 September menjadi titik kebangkitan dakwah. Pemandangan wanita memakai hijab, polwan-polwan Muslimin mengatur traffic light sudah biasa saja di sana. Masyarakat sudah paham ini bagian dari perintah agama.
Syamsil Ali mengatakan, di kota New York ada sekitar 800 ribu umat Islam minimal dari 8 juta lebih total penduduk atau sekitar 10% dari keseluruhan masyarakat New York.
Baca Juga: Mengenang Tragedi Titanic, Refleksi Kemanusiaan dalam Cahaya Iman
Data terakhir tahun 2011 menyebutkan saat ini di Amerika terdapat 2016 masjid dan California menjadi wilayah dengan jumlah masjid terbesar di Amerika. (L/P007/R04/R03)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Militer Israel Akui Serangan ke RS Al-Ahli di Gaza, Hancurkan Ruang Bedah dan ICU