DALAM setiap hela napas, dalam setiap langkah yang terasa ringan maupun berat, ada satu kekuatan yang Allah anugerahkan kepada setiap muslimah: kekuatan doa. Doa bukan sekadar rangkaian kata yang meluncur dari bibir; ia adalah bisikan jiwa yang terhubung langsung kepada Rabb semesta alam.
Banyak muslimah merasa kecil, merasa tak berarti, merasa tidak cukup kuat untuk mengubah keadaan hidupnya. Namun sering kali kita lupa, bahwa doa seorang hamba—apalagi yang tulus dan disertai keyakinan—mampu mengubah takdir, menenangkan gundah, dan membuka pintu kemustahilan.
Muslimah, jangan pernah meremehkan doamu. Karena setiap kali engkau mengangkat kedua tanganmu, langit pun menaruh perhatian. Rasulullah SAW bersabda bahwa Allah Maha Pemalu dan Maha Mulia; Dia tidak akan membiarkan tangan seorang hamba kembali dalam keadaan kosong jika dia sungguh-sungguh memohon. Maka ketika hatimu sedang lemah, ketika pundakmu merasa terlalu letih menanggung beban hidup, ketahuilah bahwa engkau tidak sendiri. Ada Allah yang Maha Mendengar. Ada Allah yang tidak pernah menolakmu. Ada Allah yang selalu menunggu suaramu.
Banyak muslimah berdoa sambil merasa “mungkin doaku hanya kecil”, “mungkin tidak layak dikabulkan”, atau “mungkin Allah lebih sayang kepada orang lain”. Padahal bukan seperti itu cara Allah mencintai hamba-Nya. Allah tidak melihat siapa kamu dulu, tetapi siapa kamu sekarang. Dia melihat hatimu yang sedang berusaha, bukan kesalahan masa lalumu.
Baca Juga: 5 Tips Menjadi Muslimah di Zaman Fitnah
Dia melihat air matamu yang jatuh di sajadah, bukan cacat-cacat perjalanan yang pernah engkau jalani. Bukankah Hajar, seorang wanita shalihah, mampu mengubah sejarah dengan doa dan tawakkalnya? Bukankah Maryam, dalam kesendiriannya, dibela oleh Allah dengan pertolongan yang tak pernah ia bayangkan? Bukankah Khadijah, dengan kelembutannya, menjadi tempat kembali bagi Rasulullah di saat dunia menolaknya?
Doa seorang muslimah selalu istimewa. Ia mungkin lembut, pelan, atau penuh air mata—tetapi ia menggerakkan langit. Ketika seorang ibu Muslimah berdoa agar anaknya menjadi shalih, doa itu tidak hilang. Ia menggantung di langit seperti cahaya, menunggu waktu terbaik untuk turun sebagai jawaban.
Ketika seorang istri muslimah memohon agar rumah tangganya ditenangkan oleh Allah, malaikat mencatatnya sebagai permintaan yang tidak akan sia-sia. Bahkan ketika seorang muslimah yang sedang berjuang dalam kesedihan hanya mampu berkata, “Ya Allah, kuatkan aku…” maka saat itulah pertolongan sedang bergerak mendekatinya.
Muslimah, sering kali jawaban doa datang dengan cara yang tidak kita duga. Ia bisa datang dalam bentuk kekuatan baru, kesabaran yang tumbuh tanpa kita sadari, atau pintu rezeki yang terbuka dari arah yang sebelumnya tertutup rapat. Kadang Allah tidak mengabulkan doa kita saat itu juga, bukan karena Dia tidak sayang, tetapi karena waktu itu belum tepat. Menunda, bukan menolak. Mengatur ulang, bukan mengabaikan. Karena Allah lebih tahu kapan hati kita siap menerima sebuah takdir.
Baca Juga: Hijabmu Bukan Beban, Tapi Kemuliaan
Maka, teruslah berdoa. Dalam perjalananmu menjadi wanita yang lebih baik, jangan lepaskan senjata ini. Jadikan doa sebagai pelabuhan ketika dunia terlalu bising. Jadikan doa sebagai pelindung ketika kehidupan terlalu menguji. Jadikan doa sebagai teman setia yang tak pernah meninggalkanmu bahkan saat semua orang menjauh. Dan yang paling penting, berdoalah dengan keyakinan. Yakin bahwa Allah mendengar. Yakin bahwa Allah akan menjawab. Yakin bahwa Allah tidak akan membiarkanmu berjalan sendiri.
Jika hari ini engkau sedang berada di masa-masa berat—cobaan rumah tangga, tekanan pekerjaan, kesulitan ekonomi, atau luka hati yang tak bisa engkau ceritakan kepada siapa pun—ketahuilah ini: doamu lebih kuat daripada masalahmu. Air matamu yang jatuh demi Allah tidak akan pernah sia-sia. Ketulusanmu akan kembali sebagai ketenangan. Kesabaranmu akan kembali sebagai keberkahan. Dan doamu akan kembali sebagai jawaban.
Muslimah, jangan pernah meremehkan doamu. Karena doa yang engkau panjatkan hari ini mungkin menjadi penyebab datangnya kebahagiaanmu esok hari. Teruslah meminta, teruslah berharap, teruslah percaya—karena Allah tidak pernah mengecewakan hamba yang kembali kepada-Nya.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Peran Ibu Rumah Tangga dalam Menanamkan Narasi Perjuangan Palestina















Mina Indonesia
Mina Arabic