Palembang, MINA – Sejumlah muslimah (perempuan) menggelar giat bertajuk Aksi Damai Solidaritas Tahanan Perempuan dan Anak-Anak Palestina di Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), Ahad (16/1).
Aksi yang digelar Koordinator Muslimat Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Wilayah Sumsel bersama Aqsa Working Group Biro Sumsel ini dilaksanakan sebagai bentuk solidaritas kepada para perempuan dan anak-anak yang saat ini sedang berada di penjara-penjara Israel akan tetapi mereka banyak mengalami kekerasan fisik sampai pada penyiksaan psikologis.
“Kami juga muslimah jadi kami juga tahu bagaimana tersiksanya jika hak seorang perempuan sudah dilanggar, apalagi sampai diperlakukan tidak manusiawi seperti itu, maka dari itu kami menghimpun para muslimah di sini untuk memberikan dukungan pada mereka sekaligus mengecam tindakan tidak manusiawi dari Zionis Israel,” ujar Nur ‘Aini selaku koordinator aksi damai.
Dia juga menyampaikan, apalagi sampai ada perempuan yang melahirkan di dalam penjara Israel, mereka tidak diberikan perlakuan khusus sebagaimana seorang perempuan yang melahirkan.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
“Mereka melahirkan, menyusui bahkan sampai membesarkan anak dalam keprihatinan, ibu mana yang tidak terenyuh hatinya mendengar hal itu,” tambah Nur ‘Aini yang juga sebagai Koordinator Muslimat Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Wilayah Sumsel.
Aksi damai ini dilaksanakan dalam bentuk pembacaan pernyataan oleh Nur ‘Aini serta beberapa orang memegang poster bertuliskan dukungan dan kecaman terhadap kebiadaban Zionis Israel terhadap perempuan dan anak-anak yang ditahan di penjara-penjara Israel.
Dalam pantauan awak media di lapangan, aksi ini dimulai pada pagi hari dan diikuti puluhan muslimah dengan berbagai latar belakang, seperti guru, IRT, pelajar dan pekerja kantoran.
Turut pula bergabung dalam aksi, anggota Ukhuwah Al-Fatah Rescue (UAR) Korwil Sumsel untuk membantu menyukseskan kegiatan tersebut.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Hadir di lokasi aksi, Ade Jalaluddin selaku penanggung jawab kegiatan mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman sekaligus membuka mata dunia khususnya kaum muslimin bahwa Negeri Palestina saat ini masih dijajah oleh Zionis Israel dan sangat membutuhkan bantuan kita semua.
“Terjadinya segala macam bentuk kedzaliman terhadap kaum perempuan dan anak-anak di sana lantaran saat ini Negeri Palestina masih dalam jajahan Israel, dan seperti yang kita semua ketahui dalam pembukaan UUD 1945, tertuang bahwa sesungguhnya kemerdekaan ialah hak segala bangsa dan penjajahan di atas dunia harus dihapuskan,” ujar Ade Jalaluddin yang juga menjabat sebagai Ketua Aqsa Working Group Biro Sumsel.
“Melihat kenyataan di sana (Palestina), apa yang sedang kami laksanakan di sini juga termasuk dalam mengamalkan apa yang disebutkan dalam pembukaan UUD tersebut yakni mengupayakan pembebasan para tahanan perempuan dan anak-anak serta upaya membantu rakyat Palestina merdeka dari penjajahan Zionis Israel,” tambah ade.
Aksi damai yang dilaksanakan hari ini termasuk dari rangkaian kegiatan yang nantinya akan bermuara pada gelaran akbar Konferensi Perempuan Internasional untuk Pembebasan Al-Aqsa dan Palestina 2022 yang dijadwalkan diadakan pada Maret depan.
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
“Semoga melalui aksi damai kami di sini mampu menyampaikan pesan kepada seluruh dunia khususnya kaum muslimin bahwa kita punya tugas mulia yaitu menolong saudara-saudara kita di sana (Palestina) dengan segala apa yang kita bisa, perempuan dan anak-anak menjerit setiap hari dari balik jeruji penjara Israel, mari kita bergerak berjama’ah bela tahanan perempuan dan anak-anak Palestina,” pungkas Ade. (L/Setyo/R1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka