Di era modern ini, tantangan bagi Muslimah semakin kompleks. Namun, dengan menjadikan Al-Qur’an dan Sunnah sebagai pedoman hidup, Muslimah dapat menavigasi berbagai tantangan tersebut dengan bijak. Muslimah yang teguh pada prinsip-prinsip Islam, namun tetap terbuka pada kemajuan zaman, akan mampu memberikan solusi yang relevan bagi masyarakatnya tanpa harus meninggalkan nilai-nilai keislaman.
Untuk menjadi pembawa rahmat, Muslimah perlu senantiasa berusaha meningkatkan kualitas diri, baik dari sisi ilmu maupun spiritualitas. Seorang Muslimah yang berilmu dan memiliki ketakwaan yang tinggi akan mampu memberikan manfaat yang lebih besar kepada orang-orang di sekitarnya. Dalam Islam, menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap Muslim dan Muslimah, karena dengan ilmu, seseorang dapat lebih bijak dalam bertindak dan memberikan solusi bagi masalah-masalah yang dihadapi umat.
Itulah mengapa, Islam memuliakan perempuan dengan memberinya kedudukan tinggi dalam masyarakat, baik sebagai ibu, istri, anak, maupun anggota komunitas. Muslimah adalah pilar penting dalam pembentukan peradaban karena perannya yang sentral dalam keluarga dan masyarakat. Salah satu keistimewaan yang Allah berikan kepada Muslimah adalah kemampuan untuk menjadi pembawa rahmat, dengan akhlak dan tindakan yang mulia.
Akhlak yang baik merupakan ciri khas seorang Muslimah. Rasulullah Shallallahu ‘alahi wasallam bersabda, “Sesungguhnya orang yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya.” (HR. Ahmad). Muslimah yang berakhlak mulia mampu menyebarkan kebaikan kepada orang di sekitarnya, menciptakan lingkungan yang penuh kasih, saling menghormati, dan damai. Akhlak mulia ini meliputi kejujuran, kesabaran, kelembutan, dan kebaikan hati.
Baca Juga: Muslimat dan Dakwah, Menyebarkan Kebaikan Lewat Akhlak
Seorang Muslimah yang menjadikan akhlak sebagai landasan dalam setiap tindakannya akan mampu memberikan dampak positif yang luas. Dalam Al-Qur’an, Allah memuji hamba-Nya yang berakhlak mulia, “Dan balasan dari kebaikan itu tidak lain adalah kebaikan pula.“ (QS. Ar-Rahman: 60). Dengan bersikap baik kepada suami, anak-anak, keluarga, dan masyarakat, Muslimah dapat menciptakan atmosfer penuh rahmat di sekelilingnya.
Peran Muslimah tidak hanya terbatas dalam lingkup rumah tangga. Dalam sejarah Islam, banyak Muslimah yang berkontribusi dalam masyarakat, pendidikan, dan bidang lainnya. Salah satu contohnya adalah Sayyidah Khadijah Radhiallahu ‘anha, istri Rasulullah, yang berperan besar dalam mendukung perjuangan dakwah Rasulullah, baik secara emosional maupun finansial. Ini menunjukkan bahwa Muslimah memiliki potensi besar untuk berperan dalam perubahan sosial.
Tindakan Muslimah yang berdasarkan akhlak dan syariat memiliki pengaruh yang luas. Rasulullah Shallallahu ‘alahi wasallam bersabda, “Sesungguhnya Allah itu lembut dan mencintai kelembutan dalam segala urusan.” (HR. Bukhari dan Muslim). Kelembutan seorang Muslimah dalam bertindak adalah cerminan dari akhlak mulia yang dianjurkan dalam Islam, sehingga ia dapat menjadi teladan bagi orang-orang di sekitarnya.
Muslimah sebagai pembawa rahmat juga harus menjadi agen perubahan dalam masyarakat. Dengan mencontohkan akhlak yang baik, Muslimah dapat mempengaruhi orang lain untuk berbuat kebaikan. Islam mengajarkan bahwa setiap kebaikan, sekecil apa pun, akan dihitung sebagai amal saleh. Seperti dalam hadits Rasulullah Shallallahu ‘alahi wasallam, “Siapa yang memberi contoh kebaikan dalam Islam, maka ia akan memperoleh pahala dari kebaikannya dan pahala orang yang mengikutinya.” (HR. Muslim).
Baca Juga: Belajar dari Ibunda Khadijah RA, Teladan untuk Muslimah Akhir Zaman
Dalam membangun masyarakat yang berakhlak, Muslimah perlu menyadari tanggung jawabnya dalam mendidik generasi berikutnya. Sebagai ibu, seorang Muslimah memainkan peran krusial dalam membentuk karakter anak-anaknya. Pendidikan akhlak yang diberikan sejak dini akan menentukan kualitas moral anak di masa depan, sehingga peran ibu sebagai pendidik pertama sangat penting dalam menciptakan generasi yang berakhlak mulia.
Selain perannya sebagai ibu, Muslimah juga dapat aktif di berbagai bidang sosial dan profesional dengan tetap memegang prinsip-prinsip Islam. Seperti yang ditunjukkan oleh para sahabiyah pada masa Rasulullah, mereka berpartisipasi dalam urusan sosial, bisnis, dan dakwah tanpa melupakan kodrat mereka sebagai wanita. Hal ini menegaskan bahwa Islam memberikan ruang bagi Muslimah untuk berkarya dan berkontribusi dalam masyarakat.
Muslimah memiliki peran yang sangat penting dalam membawa rahmat bagi dunia melalui akhlak dan tindakannya. Dengan menjadi teladan dalam akhlak mulia dan tindakan yang positif, Muslimah dapat mengubah dunia menjadi tempat yang lebih baik, penuh dengan kedamaian, kasih sayang, dan keadilan. Peran ini tidak hanya akan membawa manfaat bagi dirinya, tetapi juga bagi keluarga, masyarakat, dan umat secara keseluruhan.[]
Mi’raj News Agency (MINA)