Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Muslimah Sebagai Penggerak Pembebasan Baitul Maqdis

Ali Farkhan Tsani Editor : Rudi Hendrik - 22 menit yang lalu

22 menit yang lalu

6 Views

(Dok istimewa)

Oleh Rohmah Solihah, Aktivis Muslimah Learning Center (MLC) Jawa Barat

BAITUL MAQDIS tanah suci yang hingga kini masih terjajah, pernah dibebaskan oleh Panglima Shalahuddin Al-Ayyubi, pemimpin yang teguh dan berani. Namun di balik gemuruh perang, ada peran besar Muslimah yang menjadi penyemangat umat, penjaga nilai, dan pendidik generasi pejuang.

Muslimah tidak hanya menjadi saksi sejarah, tetapi juga penggerak di balik layar. Dari rumah mereka mendidik generasi pejuang, menanamkan nilai keberanian, dan membangun kesadaran jihad yang berakar pada keimanan.

Tak hanya dalam pendidikan, peran mereka juga nyata dalam penguatan spiritual. Melalui majelis ilmu, pengajaran Al-Qur’an, dan dakwah, mereka menjaga akidah umat dan arah perjuangan Islam tetap lurus.

Baca Juga: Muslimah Modis Tapi Minus Muru’ah: Hijab Bukan Sekadar Fashion

Salah satu teladan terbaik adalah Maryam binti Imran. Meski lahir sebagai perempuan di tengah budaya yang mengutamakan anak laki-laki, ia tumbuh dalam kesucian dan pengabdian. Dari dirinya lahir Nabi Isa ‘Alaihis Salam yang pembawa risalah tauhid.

Kisah Maryam menegaskan bahwa perempuan memiliki peran strategis dalam sejarah Islam. Hingga sekarang pun kaum Muslimah tetap menjadi pilar penting dalam membentuk generasi yang siap membebaskan kembali Baitul Maqdis.

Berikut beberapa peran Muslimah sebagai penggerak pembebasan Baitul Maqdis:

  1. Muslimah sebagai pendidik generasi

Pembebasan Baitul Maqdis dimulai dengan menanamkan kesadaran sejarah. Generasi muda harus mengenal perjuangan para nabi, sahabat, dan tokoh Islam yang membela tempat suci ini agar tumbuh rasa tanggung jawab dan cinta terhadapnya.

Baca Juga: Hijrahmu Viral, Tapi Auratmu Masih Mengundang Dosa

Muslimah sebagai pendidik juga perlu menjelaskan keutamaan Baitul Maqdis, yang di dalamnya ada Masjidil Aqsa sebagai kiblat pertama, tempat Isra’ Mi’raj, dan masjid suci ketiga dalam Islam. Pemahaman ini menumbuhkan semangat juang dan kepedulian sebagai bagian dari iman dan kemanusiaan.

Ilmu dan peran Muslimah sangat menentukan, Ibunda Shalahuddin Al-Ayyubi, yang mendidik putranya sebagai panglima, membuktikan bahwa pendidikan yang kuat melahirkan pejuang tangguh.

  1. Muslimah sebagai penggerak spiritual

Kaum Muslimah berperan penting dalam membangun kekuatan spiritual umat. Dengan pemahaman Al-Qur’an dan Sunnah, mereka menjadi penjaga nilai Islam di rumah dan masyarakat.

Sebagai ibu, istri, dan pendidik, kaum Muslimah membangkitkan semangat lewat dakwah, keteladanan, dan ibadah yang istiqamah. Doa-doa mereka adalah senjata ruhiyah bagi kemenangan umat, khususnya dalam pembebasan Baitul Maqdis.

Baca Juga: Meneladani Khadijah bagi Muslimah Masa Kini

Peran ini menjadikan Muslimah sebagai agen perubahan yang memperkuat akidah, menanamkan semangat perjuangan, dan menjaga arah perjuangan tetap lurus.

  1. Muslimah sebagai pendukung logistik

Kaum Muslimah juga berperan besar dalam mendukung perjuangan pembebasan Baitul Maqdis, dalam hal ini urusan logistik.

Sejak masa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, peran kaum Muslimah sangat terlihat sebagai bagian dari perjuangan dalam menyiapkan makanan, merawat yang terluka, mengelola obat-obatan, dan memberi semangat di tengah keterbatasan.

  1. Muslimah sebagai penyampai narasi

Baitul Maqdis adalah tanah suci dan diberkahi, tempat berdirinya Masjid Al-Aqsa, serta menjadi bagian tak terpisahkan dari akidah umat Islam. Biatul Maqdis menyimpan nilai spiritual, sejarah, dan keimanan yang melekat erat dalam identitas Islam.

Baca Juga: Peran Muslimah dalam Solidaritas Al-Aqsa dan Palestina

Itu semua memerlukan narasi yang sangat memungkinkan dilakukan oleh kaum Muslimah. Kaum Muslimah dapat menulis, membuat viseo singkat, quotes, dan berbagai kalimat motivasi perjuangan pembebasan Baitul Maqdis.

Dalam hal ini, kaum Muslimah dapat berperan aktif melalui tulisan, puisi, dan narasi perjuangan, untuk menjaga semangat umat, membangkitkan kesadaran, dan menegaskan bahwa membela Al-Aqsa adalah bagian dari menjaga kehormatan Islam.

  1. Muslimah sebagai penyangga pendidikan

Kaum Muslimah berperan penting dalam membangun ketahanan budaya umat Islam, terutama di lingkungan keluarga. Mereka menjadi benteng pertama agar generasi tidak terpengaruh budaya penjajah yang merusak nilai-nilai Islam dan melemahkan semangat pembebasan Baitul Maqdis.

Sejak dini, para ibu menanamkan akidah, sejarah Islam, serta cinta terhadap Baitul Maqdis, kepada anak-anak, melalui pendekatan kultrural.

Baca Juga: Berjilbab Tapi Pacaran, Muruah yang Hilang di Balik Tudung Suci

Tak sedikit Muslimah yang juga aktif melestarikan hadis, mengajarkan fikih, mengembangkan sastra, serta aktif di lembaga pendidikan Islam.

Sejarah mencatat, kaum Muslimah dalam peradaban Islam turut berkontribusi besar dalam pengembangan ilmu pengetahuan, termasuk teknologi, kedokteran, farmasi, dan ilmu alam lainnya.

Begitulah beberap hal tentang peran kaum Muslimah sebagai penggerak pembebasan Baitul Maqdis. Mereka kaum Muslimah adalah sumber semangat, penjaga nilai, dan pembentuk generasi pejuang pembebas Baitul Maqdis. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Hijabku, Kemuliaanku

Rekomendasi untuk Anda