DI ERA modern yang penuh tantangan, menjadi seorang muslimah bukan sekadar menutup aurat atau mengikuti rutinitas ibadah. Muslimah masa kini dituntut memiliki ilmu yang luas, agar mampu memahami zaman dan menyikapi fitnah yang kian marak. Ilmu menjadi tameng, agar tidak mudah terombang-ambing arus informasi palsu yang bisa menyesatkan.
Aktivitas dan peran nyata seorang muslimah kini semakin beragam. Dari pendidikan, dakwah, hingga kegiatan sosial, muslimah berperan aktif membangun peradaban. Aktivitas ini bukan untuk pamer kemampuan, melainkan untuk memberikan manfaat nyata bagi lingkungan dan masyarakat.
Akhlak tetap menjadi fondasi utama. Seberapapun cerdas dan sibuknya seorang muslimah, jika akhlak tergadai, maka prestasi dan ilmu bisa sia-sia. Akhlak menjadi cerminan iman yang terlihat oleh orang lain, sekaligus menjadi benteng dari fitnah dunia.
Banyak muslimah terjebak dalam kesibukan dan ambisi duniawi hingga lupa menjaga hati dan ibadah. Menjadi muslimah tangguh berarti mampu menyeimbangkan ilmu, aktivitas, dan akhlak, sehingga hidup tetap berkah dan bermanfaat.
Baca Juga: Ketika Tulisan Jadi Ladang Pahala bagi Muslimah
Di tengah derasnya arus informasi dan hiburan yang tidak menyejukkan, fitnah akhir zaman kerap muncul dalam bentuk moral yang rusak, pergaulan bebas, atau pemahaman agama yang salah. Muslimah berilmu memiliki kemampuan untuk menyaring pengaruh negatif dan tetap berada di jalur yang benar.
Kemandirian seorang muslimah juga penting. Tidak selalu bergantung pada orang lain, baik dalam pikiran maupun tindakan. Kemandirian ini bukan berarti menjauh dari keluarga atau komunitas, melainkan mampu mengambil keputusan bijak berdasarkan ilmu dan akhlak yang diajarkan Islam.
Peran aktif muslimah bisa terlihat dari berbagai hal sederhana: mengajarkan ilmu kepada adik-adik, membantu tetangga, berdakwah melalui kata maupun perbuatan, hingga berinovasi di bidang profesional. Semua peran ini memperlihatkan bahwa kesalehan tidak menghalangi produktivitas.
Muslimah yang tangguh juga sadar akan fitnah dalam bentuk pujian dan celaan. Pujian bisa menipu hati, membuat sombong; celaan bisa menjerumuskan emosi dan rasa rendah diri. Dengan ilmu dan akhlak yang kuat, seorang muslimah tetap tenang dalam pujian dan teguh dalam kritikan.
Baca Juga: Muslimah Tangguh di Era Modern: Kreatif, Aktif, dan Tetap Terjaga
Menjadi berilmu bukan hanya sekadar menghafal teori, tetapi juga mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Ilmu tanpa praktik ibarat pohon tanpa buah; tidak memberi manfaat bagi diri sendiri maupun orang lain.
Muslimah yang menyadari tantangan akhir zaman akan selalu menjaga diri dan keluarga dari pengaruh buruk, serta menyiapkan generasi yang kuat akidahnya. Kesadaran ini membangkitkan rasa tanggung jawab yang besar, bukan rasa takut berlebihan.
Hidup seorang muslimah tangguh adalah keseimbangan antara hati yang lembut, pikiran yang cerdas, dan tangan yang bermanfaat. Semua ini berjalan seiring, saling menguatkan, dan membentuk pribadi yang inspiratif bagi banyak orang.
Pada akhirnya, menjadi muslimah tangguh bukan sekadar prestasi dunia, melainkan investasi akhirat. Dengan ilmu yang bermanfaat, peran yang aktif, dan akhlak yang terjaga, muslimah mampu menjadi cahaya di tengah kegelapan fitnah akhir zaman, memberikan inspirasi, dan menyadarkan banyak orang akan kebaikan.[]
Baca Juga: Jejak Muslimah Inspiratif: Maemuna Center, Dari Ketulusan Hati untuk Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)