Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Muslimah yang Taat kepada Allah

Bahron Ansori - Senin, 19 Juni 2017 - 03:05 WIB

Senin, 19 Juni 2017 - 03:05 WIB

723 Views

Oleh Bahron Ansori, jurnalis MINA

ALLAH adalah Tuhan pencipta langit dan bumi. Dia pula yang menciptakan seorang wanita lengkap dengan  berbagai daya tariknya.

Sejatinya, wanita muslimah selalu bersyukur atas segala limpahan nikmat dari Allah untuknya. Di antara sekian banyak cara mensyukuri nikmat-nikmat dari Allah itu adalah dengan selalu menjaga muru’ah/kehormatan diri setiap waktu. Hiduplah seolah-olah engkau melihat Allah, walaupun engkau tidak pernah akan melihatnya.

Nikmat Allah kepada kaum perempuan sangat besar. Allah menjadikan Islam sebagai sebab kebahagian, penjagaan, keutamaan, dan kehormatan seorang wanita. Islam juga melindungi wanita dari kerusakan dan kejelekan. Semua itu bertujuan agar jiwa dan raga wanita terjaga dari hal-hal yang membinasakan dan merendahkannya.

Baca Juga: Selesaikan Masalahmu dengan Sabar dan Shalat

Sungguh Islam telah memuliakan wanita muslimah dengan semulia-mulianya penghormatan. Menjaga mereka dengan sebaik-baik penjagaan. Yang demikian agar wanita muslimah tetap dalam kehormatannya, terjaga dalam akhlak yang mulia, dan istiqomah dalam menjaga perintah Allah dan Rasul-Nya.

Allah Ta’ala berfirman,

وَاللَّهُ يُرِيدُ أَنْ يَتُوبَ عَلَيْكُمْ وَيُرِيدُ الَّذِينَ يَتَّبِعُونَ الشَّهَوَاتِ أَنْ تَمِيلُوا مَيْلًا عَظِيمًا

“Dan Allah hendak menerima taubatmu, sedang orang-orang yang mengikuti hawa nafsunya bermaksud supaya kamu berpaling sejauh-jauhnya (dari kebenaran).” (QS. An-Nisa: 27).

Baca Juga: Dentuman Perang Memisahkan Sepasang Calon Pengantin

Wanita muslimah pada zaman sekarang ini dihadapkan kejelekan dan konspirasi untuk menghancurkan dan merusak kemuliaan mereka. Merendahkan kehormatan dan merusak agama serta keimanan wanita muslimah.konspirasi dan kejelekan itu disebarkan melalui stasiun-stasiun televisi, majalah-majalah yang mengumbar aurat, dan menyibukkan mereka dengan mode-mode pakaian yang ketat menunjukkan lekuk-lekuk tubuh wanita. Hati para wanita pun diupayakan untuk kagum dan berusaha menyerupai wanita-wanita yang bukan dari kalangan muslimah. Wanita-wanita yang jalan di muka bumi tanpa keimanan, akhlak, dan adab mulia.

Nash-nash syariat menjelaskan bahwa fitnah (ujian) dari wanita dapat menimbulkan kerusakan dan bahaya yang besar. Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan sebuah hadits dari Usamah bin Zaid radhiallahu ‘anhuma bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda,

مَا تَرَكْتُ بَعْدِي فِتْنَةً هِيَ أَضَرُّ عَلَى الرِّجَالِ مِنْ النِّسَاءِ

“Tidak ada fitnah yang aku tinggalkan setelahku yang lebih berbahaya bagi laki-laki daripada (fitnah) wanita.”

Baca Juga: Bela Masjid Al-Aqsa Sepanjang Masa

Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Said al-Khudri radhiallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda,

اتَّقُوا الدُّنْيَا وَاتَّقُوا النِّسَاءَ فَإِنَّ أَوَّلَ فِتْنَةِ بَنِي إِسْرَائِيلَ كَانَتْ فِي النِّسَاءِ

“Waspadalah dengan dunia, begitu pula dengan godaan wanita. Karena cobaan yang menimpa Bani Israil pertama kalinya adalah karena sebab godaan wanita.”

Dan beliau Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda,

Baca Juga: Cinta Dunia dan Takut Mati

الْمَرْأَةُ عَوْرَةٌ فَإِذَا خَرَجَتْ اسْتَشْرَفَهَا الشَّيْطَانُ

“Wanita adalah aurat. Apabila ia keluar, syaitan akan menghiasinya dari pandangan laki-laki.” (HR. Tirmidzi).

Yakni setan menjadikan wanita sebagai jalan untuk merealisasikan tujuan mereka dalam menyebarkan perbuatan keji dan tercela dengan cara menjadikan laki-laki tergoda. Apalagi ketika wanita itu keluar dengan berdandan dan berwangi-wangian agar orang-orang semakin memperhatikan mereka, maka yang demikian lebih bahaya lagi keadaannya.

Bagi siapa saja yang merenungi perjalanan sejarah kehidupan manusia, tentu mereka akan mengetahui bahwasanya di antara sebab terbesar yang merusak masyarakat dan mencemarkan akhlak adalah ketika para wanita tampil dengan membuka auratnya. Kemudian mereka bercampur baur dengan laki-laki. Berlebih-lebihan dalam berhias. Dan berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan umum dengan tampilan yang menggoda.

Baca Juga: Tujuh Peran Muslimah dalam Membela Palestina

Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Tidak diragukan lagi, campur baur antara laki-laki dan perempuan adalah sebab pokok terjadinya musibah dan kejelekan, datangnya bencana, dan rusaknya keadaan masyarakat. Campur baur antara laki-laki dan perempuan juga menjadi penyebab terjadinya banyak perbuatan keji dan zina.”

Islam mewajibkan wanita mengenakan hijab dan melarang mereka dari hal-hal yang telah kami sebutkan semata-mata hanya untuk menjaga wanita itu sendiriagar tidak direndahkan. Hanya untuk menjaga dan membimbing mereka agar tidak terjerumus ke dalam perbuatan yang keji. Dan agar mereka tidak terjerembab ke dalam kesalahan dan kerusakan.

Oleh karena itu, Islam mengajarkan para wanita agar mengenakan pakaian ketakwaan yang suci dan menjaga kehormatan. Allah Ta’ala berfirman,

وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الْأُولَى

Baca Juga: Menjaga Akidah di Era Digital

“dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu.” (QS. Al-Ahzab: 33).

Firman-Nya juga,

وَإِذَا سَأَلْتُمُوهُنَّ مَتَاعًا فَاسْأَلُوهُنَّ مِنْ وَرَاءِ حِجَابٍ ذَلِكُمْ أَطْهَرُ لِقُلُوبِكُمْ وَقُلُوبِهِنَّ

“Apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka (isteri-isteri Nabi), maka mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka.” (QS. Al-Ahzab: 53).

Baca Juga: Amerika itu Negara Para Pendatang!

وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَى جُيُوبِهِنَّ….

“Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya…” (QS. An-Nur: 31).

Dan firman-Nya,

يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا

Baca Juga: Muslimah dan Masjidil Aqsa, Sebuah Panggilan untuk Solidaritas

“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Ahzab: 59).

Masih banyak nash syariat yang lain, baik dari Al Quran maupun Sunnah, yang semuanya bertujuan untuk menjaga kehormatan dan kemuliaan seroang wanita muslimah. Menjauhkan mereka dari sebab-sebab kejelekan dan kerusakan.

Karena itu duhai muslimah, jagalah diri dan kehormatanmu, sebab Allah dan Nabi-Nya sudah memberikan kemuliaan kepadamu di dunia ini. Jangan isi hari-harimu dengan memaksiati Allah dan Nabi-Nya, sebab semua itu pasti akan berakhir dengan kesengsaraan yang kekal dari dunia hingga akhirat, wallahua’lam.(RS3/RS2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Indonesia, Pohon Palma, dan Kemakmuran Negara OKI

 

Rekomendasi untuk Anda

Khadijah
Khadijah
Khadijah
Khadijah
Khadijah
Khadijah
Indonesia
Kolom
MINA Millenia
MINA Preneur
MINA Health