Oleh Een Mutmainnah, Mahasiswa STAI Al Fatah
Muslimah (wanita Islam) adalah ujung tombak yang mampu melahirkan para generasi masa depan dengan kualitas terbaik. Dari mereka pula akan lahir para pejuang Islam yang istiqomah dalam mengemban tugas dakwah. Namun, tentu saja untuk menjadi muslimah di zaman now, dengan segala tantangan dan ujiannya tidaklah mudah. Tantangan dan ujian selalu menghadang di depan sana. Karena itu, seorang suami harus mampu membimbing para muslimah (istri)nya dalam melahirkan generasi Rabbani.
Memperlakukan istri dengan baik, maka akan mendapatkan pujian dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, dalam sabdanya, “Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap istrinya, dan aku adalah yang paling baik terhadap istriku.” (HR. Tirmidzi)
Begitu indahnya Islam yang sangat memuliakan kaum perempuan, bahkan Islam sangat menghargai dan menjaga izzah bagi perempuan. Tak diragukan lagi kaum perempuan memiliki kedudukan khusus dalam Islam sekaligus memiliki hak-hak dan kewajiban yang telah ditetapkan dalam hukum-hukum syariat Islam.
Baca Juga: Penting untuk Muslimah, Hindari Tasyabbuh
Keadilan Islam ditegakkan sebagai ketetapan bahwa syariat Islam itu begitu lengkap dan sempurna, oleh karena itu bentuk dari keadilan syariat Islam adalah dengan tidak membedakan suku, bangsa, dan bahkan jenis kelamin baik laki-laki maupun perempuan. Mayoritas hukum-hukum syariat menyamakan laki-laki dan perempuan dalam berkewajiban bertauhid kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, menyempurnakan keimanan, dalam pahala dan siksaan, serta keumuman anjuran dan larangan dalam Islam. Firman Allah SWT:
وَتَمَّتْ كَلِمَتُ رَبِّكَ صِدْقًا وَعَدْلًا ۚ لَا مُبَدِّلَ لِكَلِمَاتِهِ ۚ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
“Telah sempurnalah kalimat Tuhanmu (Al-Quran) sebagai kalimat yang benar dan adil. Tidak ada yang dapat merubah rubah kalimat-kalimat-Nya dan Dialah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-An’am [6] : 115)
Dalam urusan ibadah, Islam memandang kedudukan antara laki-laki dan perempuan itu sama. Laki-laki dan perempuan memiliki kesempatan untuk mencapai derajat keimanan dan keislaman yang tinggi, dimana sama-sama berhak mendapatkan limpahan pahala dan ampunan Allah jika melakukan dosa.
Baca Juga: Peran Muslimat dalam Menjaga Kesatuan Umat
Namun, Allah juga menakdirkan bahwa laki-laki tidak sama dengan perempuan dalam ciri, bentuk, dan kekuatan fisik. Hal ini menunjukkan bahwa Islam menetapkan hukum yang benar-benar sesuai dengan kondisi dan kodrat mereka. Laki-laki memiliki fisik dan watak lebih kuat, sedangkan perempuan memiliki kondisi fisik dan watak yang lebih lemah. Oleh karenanya, Allah mengkhususkan kaum perempuan sebagai hukum syariat yang sesuai dengan kondisinya, yang sesuai dengan kemampuan dan kelemahan mereka dalam menanggung beban.
Allah berfirman, “Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma´ruf. Akan tetapi para suami, mempunyai satu tingkatan kelebihan daripada isterinya. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. Al-Baqarah [2] : 228)
Sebagaimana diketahui bahwa kaum perempuan memiliki kedudukan yang agung dalam Islam, sehingga begitu banyak tugas-tugas mulia yang diberikan kepada mereka dengan limpalan pahala. Apabila ia beriman, taat, dan rajin beramal shaleh maka syurga dan kenikmatan di akhirat. Allah Azza wa Jalla berfirman:
وَلَقَدْ كَرَّمْنَا بَنِي آدَمَ وَحَمَلْنَاهُمْ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَرَزَقْنَاهُمْ مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَفَضَّلْنَاهُمْ عَلَىٰ كَثِيرٍ مِمَّنْ خَلَقْنَا تَفْضِيلًا
Baca Juga: Rwanda Kirim 19 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza
“Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.” (QS. Al-Israa’ [17] : 70)
Wahai saudari, begitulah Islam memandang kaum perempuan, lantas mengapa di era globalisasi sekarang ini masih saja ada teriakan-teriakan perempuan yang menuntut hak-haknya? Jangan merasa tidak percaya diri walaupun dalam ayat Al-Quran jelas menyatakan bahwa suami memiliki satu tingkat kelebihan daripada istrinya. Sehingga muncullah anggapan-anggapan bahwa Islam itu bias gender.
Muslimah zaman now harus menyadari, bahwa tantangan yang seharusnya dilakukan adalah lebih mengedepankan kehormatan dirinya, sehingga menjadikan kualitas diri yang baik bukan berpola hidup bebas membuat kehilangan jati diri sebagai perempuan. Perlu dipahami secara mendalam bahwa, cerita suksesnya kejayaan umat Islam pada masa Rasulullah Shallallahu‘alaihi wa Sallam tidak terlepas dari peran perempuan, dimana perempuan diberikan hak yang sama dalam pemikiran dan peranan. Istri-istri Rasulullah pun ikut serta dalam perjuangan dakwah Rasulullah, hingga rela mengorbankan semua harta, tenaga, dan pemikiran.
Namun berbeda dengan zaman sekarang, kaum perempuan lebih mengutamakan penampilan, fashion, karir, bahkan mengabaikan apa yang sebenarnya telah menjadi kewajiban bagi dirinya. Bukankah dalam Islam telah mengatur apa yang telah menjadi kewajiban bagi perempuan? Dan sepantasnya menjaga apa yang telah diberikan kepadanya. Muslimah yang baik yaitu yang mampu menjauhkan dirinya dari hal-hal yang tidak bermanfaat dan membuat ia terjatuh ke jalan yang salah.
Baca Juga: Derita Ibu Hamil di Gaza Utara
Ada beberapa tantangan bagi seorang muslimah, diantaranya halal haramnya makanan, fashion, dan media sosial. Tanpa disadari kebiasaan yang sering dilakukan akan sulit untuk dirubah, apalagi sampai mendarah daging dalam dirinya. Jika dilihat pada fenomena saat ini, ada banyak perempuan yang ingin menjadikan dirinya lebih baik, padahal dia bukan seorang muslim yang taat. Tetapi sungguh sebaliknya, ada banyak pula perempuan yang jelas akan keimanannya namun enggan memperbaiki dirinya untuk menjadi lebih baik.
Seperti halnya makanan, sejauh ini masih banyak muslimah yang masih kurang memperhatikan kehalalan makanan yang akan di makan. Padahal hal ini harus menjadi perhatian bagi setiap umat muslim bahwa perkara halal haram makanan merupakan suatu hal yang utama dikedepankan karena ia penyebab tidak terkabulnya doa. Alih-alih mengikuti perkembangan zaman sekarang, namun tak sadar bahwa mereka telah menggadaikan keimanan mereka kepada Allah. Firman Allah SWT:
وَكُلُوا مِمَّا رَزَقَكُمُ اللَّهُ حَلَالًا طَيِّبًا ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي أَنْتُمْ بِهِ مُؤْمِنُونَ
“Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rezekikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya.” (QS. Al-Maidah [5]: 88)
Baca Juga: Kiat Menjadi Muslimah Penuh Percaya Diri
Dalam ayat tersebut, Allah memerintahkan setiap hamba-Nya untuk memakan makanan yang bukan hanya halal, tetapi juga thoyyiban (baik) dengan tujuan agar tidak membahayakan bagi tubuh. Karena masih banyak muslimah yang kurang memperhatikan makan yang akan dimakannya.
Selanjutnya yaitu fashion, dalam Islam pakaian merupakan hal yang diwajibkan terutama bagi kaum perempuan. Seorang muslimah harus memperhatikan cara berbusana yang baik, sebab pakaian melambangkan identitas diri sehingga sangat dianjurkan untuk memakai pakaian yang menutup aurat. Al-Quran telah mengatur cara berpakaian perempuan, dimana aurat perempuan yang boleh diperlihatkan hanya telapak tangan dan wajah saja selebihnya merupakan aurat yang harus ditutupi. Inilah tantangan yang harus dilakukan, tunduk dan patuh terhadap semua perintah Allah.
Allah SWT menjelaskan dalam firman-Nya:
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ۚ ذَٰلِكَ أَدْنَىٰ أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ ۗ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا
Baca Juga: Fitnah Medsos yang Perlu Diwaspadai Muslimah
Artinya: “Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS.Al-Ahzab [33] : 59)
Tak kalah menarik, saat ini hampir semua diseluruh pelosok negeri sudah menggunakan smartphone canggih dan dilengkapi beberapa aplikasi-aplikasi pendukung lainnya. Sehingga tak jarang media sosial pun menjadi pilihan bagi pengguna smartphone. Semakin canggih teknologi semakin cepat kemajuannya, yang sebelumnya mustahil tapi hari ini menjadi biasa. Salah satu kemajuan teknologi yang begitu dirasakan yaitu media sosial sebuah akses komunikasi yang mampu menghubungkan satu dengan yang lainnya.
Tantangan yang cukup berat bagi muslimah zaman now yaitu bagaimana memanfaatkan media sosial dengan sebaik mungkin. Sebab dalam menulis tulisan di media sosial juga melambangkan akhlak serta kepribadian seorang muslimah. Sehingga baiknya seorang muslimah apabila bermanfaat bagi orang lain dan menjalankan segala perintah Allah SWT. (A/En/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Korban Tewas Ledakan Truk Tangki di Nigeria Tambah Jadi 181 Jiwa
Baca Juga: Istri Tak Bersyukur, Sebuah Renungan Berdasarkan Dalil Syariat
Baca Juga: Peran Perempuan dalam Mempertahankan Masjid Al-Aqsa