Al-Muhajirun, Lampung Selatan, MINA- Tim Ribath Covid-19 (TRC-19) Lampung bekerja sama dengan Koordinator Muslimat Muhajirun Lampung mengadakan lomba memasak labu kuning yang diadakan di serambi Masjid Annubuwwah Ponpes Shuffah Hizbulllah dan Madrasah Al-Fatah, Al-Muhajirun, Negararatu, Natar, Lampung Selatan, Jumat (11/9).
Sekretaris TRC Waliyulloh mengatakan, selain sebagai program ketahanan pangan pasca Covid-19 yang hanya mencukupi kebutuhan pangan bahan pokok, kegiatan tersebut menunjukkan bahwa hasil dari tanaman labu bersama dapat diolah menjadi variasi makanan dan menambah nilai ekonomis.
“Juga sebagai salah satu potensi masyarakat Muhajirun dalam menghasilkan produk olahan yang mungkin nantinya bisa diberi merk kemudian dijual atau dipasarkan,” ujarnya.
Ia mengapresiasi sebesar-besarnya kepada ummahat (ibu-ibu) yang sudah mengikuti dan memeriahkan kegiatan tersebut.
Baca Juga: MUI Tekankan Operasi Kelamin Tidak Mengubah Status Gender dalam Agama
Sementara Waliyyul Imaam Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Abdullah Mutholib menyampaikan beberapa manfaat labu kuning seperti menjaga kesehatan jantung, awet muda, mengurangi stress, dan menurunkan tekanan darah.
Abdullah berharap dari ajang lomba memasak dapat menjadikan langkah ikhwan dan akhwat lebih produktif dalam hal makanan, khususnya selama pandemi Covid-19.
Nantinya, bukan hanya dari jenis labu saja tetapi juga dari bahan pokok lain seperti, jagung, singkong, dan ubi jalar dapat dikreasikan seperti dalam acara perlombaan tersebut.
“Selama ini kesan kita yang menganggap buah labu hanya dapat diolah jadi kolak atau bolu, ternyata MaasyaAllah begitu banyak jenis olahan labu hasil tenaga dan kreativitas ummahat kita, mudah-mudahan ini sebagai salah satu pertanda syukur kita kepada Allah Subhaanahu Wa Ta’aala,” ungkapnya.
Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa
Koordinator Muslimat Heny Nurhassanah pada kesempatan yang sama menyampaikan, berkat kreativitas ummahat, buah labu yang harganya tidak seberapa dapat disulap menjadi olahan beragam makanan dengan harga jual lebih tinggi.
“Alhamdulillah acara yang dikonsep dengan singkat selama dua hari dapat berjalan lancar diikuti lengkap 20 thoifah (kelompok), semoga kedepannya potensi dan kreativitas ummahat terus bermunculan,” pungkasnya.(L/alv/cha/P1)
Mi’raj News Agency (MINA).
Baca Juga: Syeikh Palestina: Membuat Zionis Malu Adalah Cara Efektif Mengalahkan Mereka