Tasikmalaya, MINA – Muslimat Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Niyabah Tasikmalaya menggelar Dauroh Tahsin Quran Metode Tilawati tingkat Wilayah Jawa Barat, yang berlangsung selama dua hari Sabtu-Ahad (30/11 – 1/12) di Riyasah Rajapolah, Tasikmalaya.
Dauroh Tahsin Quran ini diikuti oleh 50 peserta muslimat dari berbagai riyasah dan daerah. Program ini juga merupakan salah satu program Muslimat pusat, yang sudah berjalan selama beberapa tahun dan langsung dibimbing oleh Ustazah Maghfiroh.
Naib Tasikmalaya Eko Siswanto dalam sambutannya mengatakan, bersyukur acara ini dapat terlaksana.
“Perlu diingat pesan Imaam Muhyidin Hamidy Allahu Yarham bahwa Al-Quran itu wajah Jama’ah Muslimin, ini pesan dan juga program Imaam Allahu Yarham. Karena ini sebagai wajah kita, maka ini kewajiban kita untuk mengimani sepenuh hati, membaca dengan tahsin Quran yang bagus, dimengerti dan dipahami,” katanya saat membuka acara, Sabtu (30/11).
Baca Juga: Menag RI dan Dubes Sudan Bahas Kerja Sama Pendidikan
Ia mengatakan, Al-Quran itu harus dipahami di samping mengerti, karena Al-Quran tidak akan menjadi pentunjuk apabila tidak mengerti isinya, yang merupakan mukjizat besar.
Sementara Koordinator Muslimat Wilayah Jawa Barat Siti Aminah mengatakan, dauroh ini merupakan satu upaya untuk lebih mencintai Al-Quran.
“Dengan mempelajari tahsin ini adalah awal mengenal Al-Quran, bukan hanya untuk memperbagus bacaan, tapi lebih kepada upaya kita mendekatkan diri kepada Allah, kepada Al- Quran. Mudah-mudahan niat kita tercapai, dan semoga tercatat juga sebagai amal sholeh,” ujarnya.
Salah satu peserta Ummi Husnul dari Bandung Selatan merasa antusias mengikuti acara dan bersyukur dengan diadakannya dauroh ini.
Baca Juga: Mendikti Sampaikan Tiga Arah Kebijakan Pendidikan Tinggi Indonesia
“Alhamdulillah dengan diadakannya dauroh ini bisa menambah ilmu, wawasan, dan silaturahmi. Kita juga bisa mengetahui ilmu yang tadinya belum diketahui bisa kita ketahui, jadi lebih mendetail. Kemudian apa yang kita butuhkan dalam mengajar anak-anak ataupun kepada ibu-ibu jadi bisa tahu cara yang tepatnya,” katanya kepada MINA setelah acara selesai, Ahad (2/12).
Ia berharap dauroh tahsin seperti ini akan ada lanjutannya lagi, karena menurutnya ini masih tahap awal, dan ada tahapan-tahapan lanjutan dalam mempelajarinya. (L/Ais/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kedutaan Besar Sudan Sediakan Pengajar Bahasa Arab untuk Pondok Pesantren