Jakarta, MINA – Lebih dari 150 peserta perempuan mengikuti Webinar Biografi bertajuk “Pejuang Wanita Malahayati” pada Senin (18/8). Kegiatan ini digelar secara daring oleh Muslimroom dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI ke-80 dengan meneladani perjuangan malahayati/">Laksamana Malahayati.
Acara menghadirkan Dr. Dian Yasmina Fajri, S.S., M.Pd., penulis sekaligus peneliti sejarah, yang menyoroti pentingnya sosok Malahayati sebagai teladan bagi generasi saat ini.
“Malahayati bukan hanya dikenal sebagai seorang laksamana perang, tetapi juga seorang diplomat ulung. Ia berhasil menekan Belanda agar tunduk pada aturan Aceh, membuka jalur diplomasi dengan Inggris, serta menjadi wajah resmi Aceh dalam menjaga hubungan dengan dunia luar,” ujar Dr. Dian.
Panitia kegiatan, Dede Sri Wiyanti, menyampaikan bahwa sejarah harus dijadikan bagian penting dalam pendidikan umat Islam.
Baca Juga: Jakarta Masuk Kota dengan Kualitas Udara Terburuk di Dunia
“Al-Qur’an sebagai kurikulum seorang muslim terdiri dari tiga tema: Aqidah, Syariat, dan Sejarah. Artinya, sejarah menjadi panduan pokok kehidupan. Ketika kita memaknai kemerdekaan ke-80 ini, tidak bisa dilepaskan dari tokoh-tokoh yang memerdekakan bangsa kita. Sejarah mereka itulah yang seharusnya menjadi teladan,” jelasnya.
Dalam webinar juga diungkapkan bahwa Malahayati adalah laksamana perempuan pertama di dunia. Ia berasal dari Aceh pada abad ke-16, memimpin pasukan Inong Balee, kelompok pejuang perempuan yang banyak berasal dari kalangan janda. Malahayati tercatat berhasil mengalahkan Belanda dan membunuh Cornelis de Houtman, salah satu tokoh penting armada Belanda.
“Sosok Malahayati luar biasa, tetapi kurang dikenal masyarakat karena catatan sejarah tentang perempuan masih sedikit. Kegiatan ini penting untuk mengenang para syuhada dan pahlawan Indonesia agar memberi semangat meneladani hal-hal baik dari mereka,” tambah salah satu peserta.
Malahayati kemudian diakui secara resmi sebagai Pahlawan Nasional Indonesia melalui Keputusan Presiden Nomor 085/TK/2017 oleh Presiden Joko Widodo. Namanya kini diabadikan pada sejumlah institusi, termasuk Universitas Malahayati di Lampung, kapal perang TNI AL KRI Malahayati, serta jalan-jalan utama di berbagai kota Indonesia.
Baca Juga: Berbagi Makna Kemerdekaan, TNI Tebar Bantuan Kemanusiaan di Langit Gaza
Melalui kegiatan ini, Muslimroom berharap generasi muda, khususnya perempuan, dapat terinspirasi dari Malahayati untuk berkiprah lebih luas dalam membangun bangsa, tidak hanya terbatas pada ranah domestik.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Cuaca Jakarta Senin 18 Agustus, Sebagian Berawan dan Berpotensi Hujan Ringan