Naypyidaw, MINA – Pemerintah Myanmar memperkirakan pihaknya dapat menampung sekitar 300 pengungsi Rohingya dari Bangladesh per hari.
U Myint Kyaing, Sekretaris Tetap Kementerian Tenaga Kerja, Imigrasi dan Kependudukan Myanmar beralasan, ada kebutuhan untuk memeriksa para pengungsi di bawah empat prinsip utama kesepakatan 1993 antara kedua negara, demikian The Irrawaddy melaporkannya, Selasa (31/10).
Keempat prinsip utama kedua negara yang telah disepakati adalah bahwa mereka yang pulang memiliki bukti tempat tinggalnya di Myanmar, pemulangan harus bersifat sukarela, orang tua dari anak-anak yang lahir di kamp-kamp harus tinggal di Myanmar, dan pengungsi yang terpisah dari keluarganya memerlukan konfirmasi dari pengadilan Bangladesh.
“Kami hanya bisa memproses sekitar 150 (pengungsi) di pos pemeriksaan per hari karena kami harus memeriksa dan mengambil informasi mereka,” kata U Myint Kyaing. Demikian Click Ittefaq memberitakannya yang dikutip MINA.
Baca Juga: AS Blokir TikTok, Dihapus dari App Store
Ia menambahkan bahwa Myanmar akan menerima para pengungsi tersebut di dua pos pemeriksaan di desa Taungpyo Letwe dan Nga Khu Ya, sebelum memindahkan mereka ke desa Dar Gyi Zar di Kotapraja Maungdaw.
Namun berdasarkan kesepakatan tersebut, U Myin mengatakan, tindakan tambahan dalam proses pemulangan mungkin diperlukan.
Pemerintah kedua negara masih melakukan negosiasi untuk menandatangani MoU untuk repatriasi para pengungsi.
Sekitar 604.000 Muslim Rohingya telah melarikan diri ke Bangladesh untuk menyelamatkan diri dari operasi pembersihan militer Myanmar. (T/RI-1/R01)
Baca Juga: Trump Tiba di Washington Jelang Pelantikan
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Konferensi Tawasol 4 Bahas Narasi Palestina dan Tantangan Media Global