Myanmar “Mau Bekerja” Cari Solusi Rakhine dan Pemulangan Rohingya

Ir. Nur Ikhwan Abadi bersama Muslimin Rohingya merayakan Idul Fitri di Mrauk U Township, Rakhine State, Myanmar, Rabu, 5 Juni 2019. (Foto: Karidi/MER-C)

New York, MINA – Pemerintah “mau bekerja” untuk mencari solusi bagi krisis di Negara Bagian dan pemulangan ribuan pengungsi yang melarikan diri ke negara tetangga Bangladesh, kata perwakilan negara itu di Majelis Umum PBB, New York, Sabtu (28/9).

“Tujuan kami adalah menemukan solusi jangka panjang, tahan lama, dan praktis untuk masalah rumit Rakhine ini,” kata Menteri Kerja Sama Internasional Myanmar Kyaw Tin, demikian Al Jazeera melaporkan.

Tin menambahkan bahwa orang-orang Rohingya yang terlantar saat ini di Cox’s Bazaar, Bangladesh, dapat membuktikan bahwa mereka memiliki dokumen kartu identitas. Bagi warga Rohingya yang tidak memiliki dokumen akan diberikan kartu verifikasi nasional.

Menteri itu mengatakan, Pemerintah Myanmar bersedia bekerja sama dengan Bangladesh, tetapi mereka harus “dengan setia mengimplementasikan perjanjian bilateral” yang ditandatangani kedua negara.

Tin mengkritik beberapa laporan oleh organisasi internasional tentang krisis di negara bagian Rakhine, menyebutnya mereka bias.

Menteri juga menegaskan, negaranya tidak akan menerima putusan apa pun oleh Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) tentang krisis Rohingya. Menurutnya, ICC “tidak memiliki yurisdiksi atas kejahatan di Myanmar.” (T/RI-1/RS3)

 

Mi’raj News Agency (MINA)