Naypyidaw, 12 Dzulhijjah 1435 H/6 Oktober 2014 M (MINA) – Menteri Informasi Myanmar Ye Htut mengatakan pihaknya telah membuat kesepakatan untuk memerangi provokator yang menyebarkan kebencian di internet.
Ye Htut kepada Democratic Voice of Burma yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) Senin mengatakan, pada pertemuan Jumat (3/10) pagi lalu dengan Duta Besar AS Derek Mitchell, juga telah dibahas manajemen media pada KTT ASEAN mendatang di Naypyidaw, seputar perkembangan media, dan pencegahan kebencian di internet.
Ye Htut mengatakan, Departemen Penerangan sebelumnya bekerjasama dengan Kedutaan Beaar AS di Rangoon mengadakan lokakarya yang bertujuan mengajak orang-orang muda di Myanmar melakukan posting (menyampaikan) komentar provokatif di internet.
“Tahun lalu, kami menyelenggarakan workshop dengan kedutaan besar AS, dan kami juga mendukung kelompok-kelompok masyarakat sipil seperti Kampanye Panzagar,” katanya.
Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan
Diluncurkan pada April tahun ini, Kampanye Panzagar (berarti “pidato Bunga”) yang merupakan penciptaan blogger terkenal mantan tahanan politik, Nay Phone Latt.
Ye Htut mengatakan pemerintah berencana menyelenggarakan lokakarya serupa pada akhir tahun ini untuk mendidik pengguna internet muda “Bagaimana mengikuti dan memahami informasi di internet dan di media”.
Penyalahgunaan internet di Myanmar telah merajalela oleh kelompok-kelompok ekstremis untuk menyebarkan informasi yang salah, menghasut kekerasan dan mengedarkan laporan dan gambar palsu.
Di Mandalay pada Juli lalu, klaim palsu pemerkosaan ditujukan pada dua Muslim yang beredar di Facebook oleh seorang biarawan nasionalis Wirathu dan para pengikutnya, yang mengakibatkan terjadinya kekerasan massal dan kerusuhan. Dua orang tewas dan 20 luka-luka.
Baca Juga: Ratusan Ribu Orang Mengungsi saat Topan Super Man-yi Menuju Filipina
Pemerintah Myanmar bertindak cepat dengan menutup situs media sosial, facebook selama beberapa jam untuk memadamkan penyebaran laporan palsu setelah ribuan komentar beredar secara online untuk mendesak balas dendam terhadap dua Muslim bersaudara. Lengkap dengan informasi nama, alamat dan nomor telepon dua bersaudara itu.
Jumlah pengguna internet di Myanmar meningkat dari 66,000 di 2011-12 menjadi 2,5 juta pada 2013-14, meningkat 38 kali lipat. Pos penyedia dan Telekomunikasi Myanmar (MPT) mengatakan pihaknya berencana untuk meningkatkan bandwidth sebesar 700 persen buat memenuhi permintaan yang terus melonjak.
Menurut MPT, saat ini ada sekitar dua juta pengguna internet di Myanmar, diperkirakan akan meningkat menjadi tiga juta tahun depan. Selain itu, peluncuran layanan oleh perusahaan telekomunikasi internasional Ooredoo dan Telenor memperhitungkan angka itu akan meningkat pesat secara eksponensial. Karenanya dua perusahaan telekomunikasi asing itu bersaing menawarkan layanan telepon dan internet termasuk untuk meratakan informasi pada wilayah-wilayah paling terpencil Myanmar.
Menteri Informasi Ye Htut menjelaskan selanjutnya, dalam pembicaraan dengan Duta Besar AS, kedua fihak juga “membahas kemungkinan kerja sama dalam manajemen media selama KTT ASEAN mendatang.”
Baca Juga: Filipina Kembali Dihantam Badai
Presiden AS Barack Obama dijadwalkan menghadiri KTT Asia Timur, yang akan diselenggarakan di Naypyidaw pada 11-12 November, dan menghadiri Pertemuan Menteri Pertahanan ASEAN pada 12-13 November. (T/P004/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)