MYANMAR SANGAT TERBUKA TERIMA BANTUAN INDONESIA

Tim relawan MER-C dan Dubes Indonesia Ito Sumardi memaparkan misi bantuan MER-C di jajaran pemerintah Rakhine State, Myanmar, Kamis, 27 Agustus 2015. (Foto: MER-C)
Tim relawan dan Dubes Ito Sumardi memaparkan misi MER-C di jajaran pemerintah Rakhine State, , Kamis, 27 Agustus 2015. (Foto: MER-C)

Sitwee, Myanmar, 13 Dzulqa’dah 1436/27 Agustus 2015 (MINA) – Datangnya bantuan dari rakyat Indonesia yang dibawa oleh lembaga kemanusiaan MER-C untuk warga Rakhine State, Myanmar, sangat disambut baik oleh pemerintah.

Hal ini diungkapkan oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk Myanmar, Ito Sumardi di Sitwee kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melalui wawancara khusus dengan Ichsan Thalib, relawan MER-C bagian konstruksi, Kamis (27/8).

“Dengan kedatangan MER-C untuk memberikan bantuan, Gubernur Rakhine dan pemerintah terkait sangat gembira dan menyambut baik,” kata Ito.

“Jika bantuan dari Indonesia, mereka akan sangat welcome, karena Indonesia memberikan sangat tulus dan tidak ada motif politik. Ini yang sangat dihargai oleh mereka,” ujarnya.

Menurut Dubes kelahiran Bogor ini, Pemerintah Myanmar sangat menghargai Indonesia sebagai negara Muslim terbesar di dunia, justeru tidak mengangkat isu di Rakhine sebagai isu agama.

Lebih lanjut Ito mengatakan, isu yang ada di Myanmar adalah masalah etnis, sehingga pihak luar harus menyadari, saat ini etnis Rohingya bukan merupakan etnis yang diakui oleh Pemerintah Myanmar.

“Jika kita membantu orang yang dianggap bukan sebagai warganya, akan sangat sulit, kecuali dari sisi kemanusiaan,” katanya.

Keterbukaan pemerintah Rakhine State terhadap misi bantuan MER-C dan pemberian beberapa opsi tempat untuk membangun beberapa pusat kesehatan, menurut Dubes, hal itu menunjukkan keterbukaan Pemerintah Myanmar terhadap bantuan Indonesia, khususnya kepada MER-C yang merupakan lembaga kemanusiaan yang sudah berpengalaman di berbagai daerah konflik dan bencana berbagai negara.

“Pemerintah Myanmar sangat berharap semuanya betul-betul murni dari aspek kemanusiaan, dan mereka berharap bantuan itu bisa diberikan kepada dua komunitas, karena di sini komunitaas Budha dan Muslim sama-sama susah,” tutur mantan Kepala Badan Reserse Kriminal Mabes Polri (Kabareskrim) tersebut. (L/P001/P4)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0