MYANMAR TAHAN FOTOGRAFER POSTING SINDIR MILITER

Aung Myo Nay (Potho: AFP)
Aung Myo Nay (Potho: AFP)

Monywa-Myanmar , 11 Jumadil Awwal 1436/2 Maret 2015 (MINA) – Pihak keamanan Myanmar menahan Aung Myo Nay (37), seorang fotografer lepas, karena memposting foto sindiran terhadap militer di jejaring sosial .

Media dvbno pada Senin (2/3) seperti dikutip Miraj Islamic News Agency (MINA), menyebutkan, Aung Myo Nay ditangkap di rumahnya di kota Monywa, wilayah Sagaing pada Jumat pagi (27/2).

“Awalnya mereka menggeledah studio fotonya mencari obat-obat terlarang. Setelah mereka tidak mendapatkannya, mereka mengambil peralatan kerja, termasuk buku harian, laptop, dan cctv,” kata anggota keluarganya, yang tidak ingin disebut namanya.

Aung Myo Nay kemudian dibawa ke penjara Monywa dan dikenakan tuduhan memfitnah pemerintah atau militer, dan dijerat hukuman tujuh tahun penjara.

Baca Juga:  Erdogan Desak Muslim Bersatu Hentikan Genosida Israel di Gaza

“Kami belum mendapatkan jaminan atas hukuman tersebut karena belum memiliki pengacara,” kata pihak keluarganya.

Surat pengaduan polisi Cabang Khusus menuduh fotografer dan kelompok tertentu mencoba untuk menghancurkan reputasi pemerintah.

Pengaduan tersebut terjadi karena tersebarnya selebaran photoshop film tentang pertempuran sengit yang terjadi awal 1970-an antara militer Myanmar dan oposisi di bagian timur negara bagian Shan.

Wajah para aktor diganti Aung Myo Nay dengan pejabat pemerintah dan tokoh militer, termasuk panglima militer saat ini Min Aung Hlaing, ketua parlemen Shwe Mann, menteri informasi Ye Htut dan biksu-nasionalis Wirathu.

Mantan pemimpin junta Than Shwe dan presiden Than Sein juga termasuk dalam beberapa poster yang ada.

Baca Juga:  Erdogan Desak Muslim Bersatu Hentikan Genosida Israel di Gaza

Petugas militer Myanmar saat ini terlibat dalam pertempuran sengit dengan oposisi etnis Kokang, menewaskan puluhan dalam dua minggu terakhir dan puluhan ribu orang melarikan diri.

Myanmar, secara resmi dikenal sebagai Burma, pekan lalu mengumumkan keadaan darurat di Kokang karena konflik, dimulai pada 9 Februari dan berdampak di negara tetangga, China di mana banyak pengungsi telah melarikan diri. (T/P004/P4)

Miraj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Admin

Editor: Ali Farkhan Tsani

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0