Jakarta, MINA – Kekhawatiran terhadap dampak kerusakan lingkungan akibat pertambangan nikel semakin meluas, tidak hanya di kalangan pegiat lingkungan, tetapi juga para publik figur. Artis sekaligus aktivis lingkungan Nadine Chandrawinata turut menyuarakan keprihatinannya lewat unggahan di media sosial.
Dalam akun Instagram pribadinya, Nadine menulis pesan yang menggugah kesadaran publik tentang ancaman kerusakan ekosistem jika eksploitasi tambang terus dibiarkan tanpa pengawasan ketat.
“Apabila kerusakan dimulai, kerusakan itu perlahan-lahan seluas Papua,” tulisnya, seraya menyematkan tagar #SaveRajaAmpat.
Pernyataan ini menyiratkan kekhawatiran akan dampak jangka panjang dari aktivitas pertambangan, khususnya di wilayah timur Indonesia yang dikenal memiliki kekayaan hayati tinggi dan bentang alam yang rentan rusak.
Tagar #SaveRajaAmpat yang disematkan Nadine menyoroti potensi ancaman terhadap kawasan konservasi laut di Papua Barat, yang selama ini menjadi ikon pariwisata berkelanjutan Indonesia sekaligus rumah bagi ribuan spesies laut endemik.
Suara Nadine bergema di tengah meningkatnya perdebatan publik mengenai keberlanjutan pertambangan nikel, yang kerap dibenturkan antara kepentingan ekonomi nasional dan kelestarian lingkungan hidup.
Pemerintah didorong untuk lebih transparan dan tegas dalam pengawasan kegiatan tambang, serta memastikan bahwa kepentingan masyarakat lokal dan kelestarian lingkungan tidak dikorbankan demi investasi jangka pendek.
Nadine bukan satu-satunya publik figur yang bersuara. Sejumlah artis lainnya juga mulai menyuarakan isu serupa, menandakan tumbuhnya kesadaran kolektif di kalangan generasi muda dan pelaku seni akan pentingnya menjaga bumi dari kerusakan permanen. []
Baca Juga: Jateng Gandeng 12 Negara Eropa, Target Produksi Beras Rendah Karbon Naik Drastis, Emisi Turun 80%
Mi’raj News Agency (MINA)