Ramallah, MINA – Nael Barghouti (67 th) tahanan warga Palestina akhirnya bebas setelah menghabiskan lebih dari 44 tahun berpindah-pindah di dalam penjara Israel.
Barghouti dibebaskan bersama ratusan tahanan Palestina pada Kamis dini hari (27/2), sebagai bagian dari gelombang ke-7 dan terakhir dari tahap pertama perjanjian gencatan senjata antara Gerakan Perlawanan Islam Hamas dan Israel. Arabi21 melaporkan.
Barghouti dianggap sebagai salah satu tokoh paling terkemuka dalam gerakan tahanan Palestina.
Pembebasan Barghouti merupakan momen krusial dalam sejarah perjuangan Palestina, karena ia merupakan contoh keteguhan hati meski berulang kali dijatuhi sanksi oleh Israel, yang tidak berhasil mematahkan tekadnya.
Baca Juga: Tahun Ajaran Baru, Lebih dari 100.000 Siswa Mendaftar Sekolah Gaza
Nael Barghouti lahir 23 Oktober 1957 di kota Kobar, utara Ramallah, di wilayah tengah Tepi Barat yang diduduki.
Pada tahun 1978, pasukan pendudukan Israel menangkap Barghouti untuk pertama kalinya dan menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup, selain 18 tahun atas tuduhan melakukan operasi bersenjata, mengorganisir sel untuk melawan pendudukan, dan menjadi anggota gerakan Fatah.
Pada tanggal 18 Oktober 2011, Barghouti dibebaskan sebagai bagian dari kesepakatan “Wafa al-Ahrar” dan dibebaskan bersama ratusan tahanan lainnya.
Setelah dibebaskan, ia menikahi tahanan yang dibebaskan, Aman Nafie.
Baca Juga: Penjajah Israel akan Batasi Akses Masuk ke Masjidil Aqsa Selama Ramadhan
Namun kegembiraannya tidak berlangsung lama, karena pada 18 Juni 2014, Israel kembali menangkap Barghouti dan menjatuhkan hukuman 30 bulan penjara.
Pengadilan juga memberlakukan kembali hukuman penjara seumur hidup yang dijatuhkan kepadanya, sebagai tambahan hukuman 18 tahun setelah hukuman terakhirnya berakhir, dengan dalih adanya “berkas rahasia”.
Menurut Otoritas Urusan Tahanan Palestina, Barghouti menjadi sasaran “tindakan penyiksaan, isolasi, perampokan, penyiksaan, dan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya selama masa penahanannya.” []
Dia masuk dalam Guinness Book of Records sebagai tahanan politik tertua di dunia, karena ia menghabiskan masa penahanan terlama yang pernah diketahui sejarah di dalam penjara pendudukan Israel. []
Baca Juga: Pejabat Hamas: Yahudisasi Israel di Yerusalem akan Gagal
Mi’raj News Agency (MINA)