Tel Aviv, MINA – Naftali Bennett dilantik sebagai perdana menteri ke-13 Israel pada Ahad (13/6), mengakhiri masa jabatan 12 tahun berturut-turut Benjamin Netanyahu sebagai perdana menteri.
Parlemen Israel, Knesset memberikan suara 60-59 mendukung pemerintah baru, yang terdiri dari aliansi partai-partai kanan, kiri dan tengah politik, demikian Middle East Eye melaporkan.
Delapan partai, termasuk sebuah faksi kecil Arab yang membuat sejarah dengan duduk di koalisi yang berkuasa, bersatu dalam oposisi mereka terhadap Netanyahu dan pemilihan baru tetapi tidak setuju pada hal lain. Mereka cenderung mengejar agenda sederhana yang berupaya mengurangi ketegangan dengan Palestina dan menjaga hubungan baik dengan AS tanpa meluncurkan inisiatif besar apa pun.
Ultra-nasionalis Naftali Bennett akan memimpin kabinet baru selama kurang lebih dua tahun sebelum sekutu sekulernya, Yair Lapid, yang hari ini dilantik sebagai perdana menteri pengganti, mengambil alih.
Baca Juga: Pengadilan Tinggi Israel Perintahkan Netanyahu Tanggapi Petisi Pengunduran Dirinya
Blok anti-Netanyahu yang berbeda dibentuk oleh Lapid, mantan presenter TV, dan mencakup delapan partai, mulai dari partai Yamina pimpinan Bennett hingga Partai Buruh sayap kiri dan, untuk pertama kalinya, anggota parlemen dari komunitas Palestina di Israel.
Bennett, mantan menteri pertahanan dan jutawan teknologi tinggi, dilantik setelah empat jam sellesai sidang Knesset.
Dalam pidatonya sebelum pemungutan suara, Bennett menyatakan koalisinya mampu menyembuhkan sebuah negara yang terpecah yang jatuh ke dalam “pusaran kebencian dan pertempuran”.
Seorang mantan pemimpin gerakan pemukim, Bennett bersumpah untuk “memastikan kepentingan nasional Israel” di Tepi Barat, memperluas pembangunan rumah dan menentang kesepakatan nuklir Iran.
Baca Juga: Sejumlah Jenazah di Makam Sementara Dekat RS Indonesia Hilang
“Kekerasan dan terorisme bukanlah fenomena alam atau takdir yang seharusnya kita terima begitu saja,” kata Bennett.
“Orang-orang Palestina harus bertanggung jawab atas tindakan mereka, dan memahami bahwa kekerasan akan ditanggapi dengan tegas,” tambahnya.
Sementara itu, pendukung sayap kanan dan ultra-Ortodoks Netanyahu meneriakkan “memalukan” dan “pembohong” pada Bennett, menuduh anggota blok itu membelakangi ketaatan agama Yahudi dan Tembok Barat.
Pemimpin terlama Israel, Netanyahu adalah perdana menteri sejak 2009, setelah masa jabatan pertama dari 1996 hingga 1999. Namun ia dilemahkan oleh kegagalannya berulang kali untuk meraih kemenangan dalam pemilihan sejak 2019 dan oleh pengadilan korupsi yang sedang berlangsung, di mana ia telah membantahnya kesalahan apa pun. (T/R6/RS3)
Baca Juga: Roket Hezbollah Hujani Tel Aviv, Warga Penjajah Panik Berlarian
Mi’raj News Agency (MINA)