Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Najib Akan Angkat Isu Rohingya Saat Bertemu Presiden Trump

Syauqi S - Ahad, 10 September 2017 - 16:32 WIB

Ahad, 10 September 2017 - 16:32 WIB

227 Views ㅤ

Duta Besar Malaysia untuk AS, Tan Sri Zulhasnan Rafique. (Foto: Utusan Online)

Washington, MINA – Kunjungan Perdana Menteri Najib Razak ke Gedung Putih, Selasa (12/9), akan menjadi kesempatan terbaik Malaysia untuk mengangkat dan menjelaskan krisis penindasan Muslim Rohingya kepada pemimpin Amerika Serikat (AS).

Lawatan Najib untuk memperkuat lagi enam dekade hubungan bilateral dengan Washington dan mendorong peningkatan kerja sama ketika melakukan pembicaraan dengan Presiden Donald Trump.

“Ketika semua mata tertuju pada kejadian yang mengganggu di Negara Bagian Rakhine di Myanmar, pertemuan di Gedung Putih akan menjadi kesempatan terbaik bagi Malaysia untuk mengangat nasib pengungsi Rohingya kepada negara superpower ini,” ujar Duta Besar Malaysia untuk AS, Tan Sri Zulhasnan Rafique, kepada wartawan seperti dilansir Bernama, Ahad (10/9).

Isu Rohingya termasuk di antara hal-hal yang disinggung oleh Zulhasnan saat memberi tahu media, Sabtu (9/9), menjelang kunjungan kerja Najib ke AS atas undangan Trump, dan di negara itu Najib juga akan menghadiri sidang tahunan Majlis Umum PBB.

Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu

Kunjungan pada 11 September itu juga akan menjadi platform bagi Malaysia untuk menyoroti sikap antiterorisme dan peran yang dimainkan dalam upaya memerangi momok yang sama-sama memprihatinkan bagi negara-negara yang berpikiran sama seperti AS.

“Kunjungan ini merupakan jalan bagi perdana menteri untuk mengesankan AS tentang kepentingan Malaysia dalam memerangi terorisme, sebagai suara moderat dan pragmatisme serta mayoritas Muslim yang dinamis dan progresif,” kata Zulhasnan.

Zulhasnan mengatakan, Najib diharapkan akan mengemukakan isu penindasan komunitas minoritas Rohingya di Myanmar tidak hanya dalam pertemuan empat mata dengan Trump tetapi juga selama pembicaraan bilateral antara kedua pemerintah.

Kuala Lumpur memandang situasi yang buruk dari Rohingya dengan sangat serius dan telah berkomitmen untuk membantu mengatasi krisis pengungsi yang melibatkan masyarakat tempat lebih dari 500.000 orang Rohingya dilaporkan telah melarikan diri ke Bangladesh.

Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu

Kunjungan kerja Najib ini menjadikannya pemimpin Asia Tenggara kedua setelah Perdana Menteri Vietnam Nguyen Xuan Phuc yang mengadakan pertemuan di Gedung Putih. (T/R11/RS1)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Guido Crosseto: Kami akan Tangkap Netanyahu Jika Berkunjung ke Italia

http://www.bernama.com/bernama/v8/newsindex.php?id=1389909

 

 

Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza  

Rekomendasi untuk Anda

Kolom
Amerika
Internasional
Dunia Islam
Amerika
Amerika