Astana, MINA – Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev menandatangani dekrit pada hari Sabtu (17/9), yang secara resmi mengubah nama ibu kota Nur Sultan menjadi Astana.
Menurut pernyataan yang dibuat oleh Kepresidenan Kazakhstan, Tokayev menyetujui undang-undang yang mempertimbangkan amandemen beberapa pasal Konstitusi, demikian dikutip dari Anadolu.
Mandat presiden juga ditingkatkan dari lima menjadi tujuh tahun dan terbatas pada satu periode.
Jadi, RUU yang disetujui di parlemen pada hari Jumat, mulai berlaku setelah ditandatangani oleh presiden.
Baca Juga: Hongaria Cemooh Putusan ICC, Undang Netanyahu Berkunjung
Sebelumnya nama ibu kota diubah menjadi Nur Sultan pada Maret 2019, untuk menghormati Presiden Nursultan Nazarbayev. (T/R7/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki