Uganda, MINA – Pemerintah Namibia telah menyerukan Gerakan Non-Blok (GNB) untuk bersatu menuntut diakhirinya perang genosida yang sedang berlangsung di Jalur Gaza oleh rezim Zionis Israel.
Wakil Perdana Menteri Namibia Netumbo Nandi-Ndaitwah menyampaikan, pernyataan tersebut pada Selasa (23/1), berbicara di sela-sela KTT GNB di ibu kota Uganda, Kampala.
Rezim Israel melancarkan perang pada 7 Oktober 2023 menyusul Operasi Badai al-Aqsa yang dilakukan gerakan perlawanan Gaza.
Hampir 25.500 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, telah kehilangan nyawa mereka sejauh ini akibat serangan brutal dan pengepungan yang dilakukan rezim terhadap wilayah tersebut dengan dukungan militer dan politik Amerika yang sekuat tenaga.
Baca Juga: [POPULER MINA] Runtuhnya Bashar Assad dan Perebutan Wilayah Suriah oleh Israel
Pejabat Namibia tersebut mengatakan, “cukup banyak negara anggota” telah menyatakan dukungannya selama KTT GNB terhadap gugatan yang diajukan oleh Afrika Selatan terhadap rezim Israel di Mahkamah Internasional bulan lalu atas serangan rezim tersebut di Gaza.
Beberapa negara, termasuk Namibia, Maladewa, dan Pakistan, telah mengumumkan dukungannya terhadap proses tersebut.
Pada pekan lalu, seorang menteri Belgia juga menjanjikan dukungan negaranya untuk kasus ini.
Nandi-Ndaitwah menegaskan bahwa, meskipun secara individu jumlahnya kecil, anggota konstituen GNB merupakan mayoritas penduduk dunia, dan dapat berbuat banyak jika mereka memilih untuk bekerja sama.
Baca Juga: Wabah Kolera Landa Sudan Selatan, 60 Orang Tewas
“Kami harus menerima bahwa kami berada di dunia ini, di mana terdapat orang-orang yang kuat. Tapi sekarang, sebagai GNB merasa dalam jumlah kecil, tidak peduli seberapa kecil kami secara individu, dalam segala hal yang berbeda karakteristik yang saya sebutkan, jika kita bisa bekerja sama, setidaknya kita bisa membantu warga negara, mayoritas warga dunia.”
GNB adalah forum yang terdiri dari 120 negara yang tidak secara formal bersekutu dengan blok kekuatan besar mana pun. (T/R4/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kedubes Turkiye di Damaskus Kembali Beroperasi setelah Jeda 12 Tahun