Washington DC, 23 Ramadhan 1437/28 Juni 2016 (MINA) – Dramawan atau Penulis Skenario Naomi Wallace telah dipilih oleh Kapal Perempuan ke Gaza (The Women’s Boat to Gaza/WBG) Internasional untuk mewakili AS berlayar dengan WBG. Wallace telah menulis lebih dari 17 drama, menerima berbagai penghargaan dan telah menjadi profesor di sejumlah universitas termasuk Yale dan UCLA.
Dalam menjelaskan mengapa dia setuju untuk menjadi penumpang di atas kapal tersebut, Wallace mengatakan, “Usaha kolektif WBG adalah tindakan pengekangan terhadap penahanan pidana dan tindakan sering perang melawan seluruh penduduk, yang sebagian besar adalah anak-anak. Saya seorang penulis drama. Ini baik tugas dan inspirasi saya untuk terlibat dengan dan mengekspos sistem yang mengurangi kita, seperti pekerjaan, rasisme, dan kebrutalan”.
Seperti armada sebelumnya, Kapal Perempuan ke Gaza (WBG), yang akan diluncurkan pada musim gugur 2016, berusaha untuk menantang blokade militer dan pendudukan Israel. Namun, hal ini juga dimaksudkan untuk menunjukkan solidaritas dan membawa pesan harapan kepada rakyat Palestina, khususnya perempuan.
Wallace akan bergabung dengan lebih dari puluhan aktivis perempuan lain dari berbagai negara. WBG diluncurkan sebagai hasil dari undangan masyarakat sipil Palestina di Gaza, demikian keterangan pers yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Selasa.
Baca Juga: Kelelahan Meningkat, Banyak Tentara Israel Enggan Bertugas
Kolonel (purnawirawan) Ann Wright yang telah berwisata sebelum Freedom Flotilla, mencatat “kami sangat senang Naomi menerima permintaan kami. AS adalah penyedia utama persenjataan Israel telah menggunakan warga sipil termasuk di armada sebelumnya. Sangat penting bagi kita warga Amerika untuk mendukung Naomi dan perempuan lainnya serta mendorong para pejabat terpilih kami melakukan hal yang sama “.
“Dalam semangat revolusioner seperti Angela Davis, Harriet Tubman, Fannie Lou Hamer, Anne Braden, dan baru-baru pendiri gerakan Hitam Lives Matter, perahu kecil kami berdiri pada komitmen kami untuk solidaritas dengan Gaza dan Rakyat Palestina di mana pun berada,” ujar Naomi.
Kapal Perempuan ke Gaza (The Women’s Boat to Gaza/WBG) adalah salah satu misi terbaru Koalisi Armada Kebebasan (Freedom Flotilla Coalition’s – FFC).
FFC terdiri dari organisasi masyarakat sipil dan inisiatif dari berbagai negara. FFC telah menantang blokade ilegal dan tidak manusiawi Israel di Gaza selama bertahun-tahun serta berkomitmen melanjutkan perjuangan hingga blokade tersebut tanpa syarat diakhiri, juga Rakyat Palestina di mana-mana mendapatkan kembali hak penuh mereka.
Baca Juga: Bahas Krisis Regional, Iran Agendakan Pembicaraan dengan Prancis, Jerman, Inggris
Jalur Gaza adalah penjara terbuka terbesar di dunia. Lebih dari 1,8 penduduk telah hidup di bawah blokade ilegal Israel yang tidak manusiawi sejak 2007. Blokade membunuh warga Gaza. Lima pelapor khusus PBB menemukan bahwa blokade Gaza adalah hukuman kolektif ilegal. (T/R05/P4)
Mi’raj Islmaic News Agency (MINA)
Baca Juga: Serangan Hezbollah Terus Meluas, Permukiman Nahariya di Israel Jadi Kota Hantu