New Delhi, 17 Rabi’ul Awwal 1438/17 Desember 2016 (MINA) – Perdana Menteri Narendra Modi pada Jumat (16/12) mengisyaratkan bahwa pemerintah sedang meninjau inisiatif-inisiatif baru anti-korupsi.
Dalam pertemuan Partai Bharatiya Janata (BJP) yang memimpin parlemen, Modi menegaskan bahwa inisiatif pergantian pecahan uang baru adalah bagian dari rencana yang lebih besar untuk memerangi korupsi. Demikian Live Mint memberitakan yang dikutip MINA.
Menurutnya, sistem ekonomi yang dihasilkan dari kebijakan itu adalah menyediakan tingkat lapangan “bermain” dan memungkinkan Aliansi Nasional Demokratik yang dipimpin BJP bisa memberdayakan masyarakat miskin serta menampung aspirasi mereka.
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
“Keputusan nota Rs500 dan Rs1.000 merupakan langkah kunci dalam perang (melawan korupsi dan uang gelap) dan bukan tujuan akhir. Jika kita ingin menghentikan eksploitasi kelas menengah dan memerangi kemiskinan, kita harus mengambil langkah-langkah yang kuat,” kata Modi dalam pidatonya.
Beberapa pekan lalu sebagai salah satu langkah dalam upaya memerangi korupsi dan beredarnya uang gelap, secara mengejutkan dalam waktu semalam Modi memutuskan mengumumkan tidak berlakunya lagi mata uang repee Rs500 dan Rs1.000, kemudian menggantinya dengan cetakan baru.
Pada kesempatan pidatonya, Modi berargumen kuat membela ekonomi digital. Meskipun ia mengakui ada sebagian orang yang tidak memiliki akses ke mode digital, tapi menurutnya orang-orang itu harus dibawa di atas kapal yang sama.
“Saya membayangkan hari ketika pedagang kecil bisa mendapatkan pinjaman dalam maksimal hanya enam menit. Semua catatan (digital) akan siap dan tidak ada waktu yang akan terbuang,” katanya. (T/P001/P2)
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)