Nasehat Jama’ah Muslimin (Hizbullah): Membangun Kesatuan Umat Islam

Berkenaan dengan situasi nasional yang berlangsung belakangan ini terkait kehidupan umat lslam di lndonesia, bersama ini JAMA’AH MUSLIMIN (HIZBULLAH) menyampaikan nasihat sebagai berikut:

  1. Seiring misi lslam yang Rahmatan Lil’alamiin atau menjadi rahmat bagi semesta alam, Allah Subhanahu Wa Ta’ala menyuruh umat lslam untuk bersatu padu hidup dengan tertib dan damai di bawah kepemimpinan seorang lmam. Sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an: “Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah dengan berjamaah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.” (Q.S. Ali lmran [3]:103)
  1. Menyadari bahwa kekuatan umat lslam terletak pada persatuan dan kesatuan di antara mereka maka upaya untuk mempersatukan umat menjadi kewajiban bersama. Penyatuan umat lslam tidak dapat dilakukan dengan cara yang tidak sesuai tuntunan Allah dan Rasul-Nya seperti pemaksaan dengan kekuasaan ataupun kekayaan (harta benda). lnilah yang terkandung dalam Surah Al-Anfal [8] ayat 62-64 berikut ini: “Dan jika mereka bermaksud menipumu, maka sesungguhnya cukuplah Allah (menjadi pelindungmu). Dialah yang memperkuatmu dengan pertolongan-Nya dan dengan orang-orang yang beriman. Dan Dialah yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beiman). Walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Maha Gagah lagi Maha Bijaksana. Hai Nabi, cukuplah Allah (menjadi Pelindung) bagimu dan bagi orang-orang mukmin yang mengikutimu.”
  1. Upaya umat lslam dalam membangun persatuan dan kesatuan di antara mereka adalah bagian dari pelaksanaan syariat lslam. Dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara, setiap Warga Negara lndonesia yang beragama lslam dijamin haknya oleh konstitusi untuk melaksanakan ibadah sesuai tuntunan agamanya. Oleh karenanya, tidak ada satu pun pihak yang dengan sewenang-wenang mengusik apalagi merampas hak konstitusional umat lslam tersebut.
  2. Hendaknya disadari bersama bahwa sesama muslim adalah bersaudara. Manakala terjadi perselisihan hendaknya didamaikan dengan jalan yang terbaik berdasarkan prinsip ukhuwah lslamiyah sesuai perintah Allah di dalam Al-Quran Surah Al-Hujurat [49] ayat 10: “Sesungguhnya orang-orang beriman itu bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.” Sesama muslim diharamkan oleh lslam untuk saling menyakiti sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. “Seorang muslim itu saudara bagi muslim lainnya, tidak boleh menzhaliminya, menghinakannya, mendustakannya, dan merendahkannya.” [HR. Muslim, No. 2580].
  1. Perkembangan lslam yang pesat di berbagai bagian dunia termasuk di lndonesia kemungkinan akan menimbulkan kebencian pada pihak-pihak yang fobia terhadap lslam. Untuk menghadapinya Allah Subhanahu Wa Ta’ala memerintahkan agar umat lslam senantiasa bersabar dengan selalu berbuat kebaikan kepada sesama manusia dan menolak kejahatan dengan kebaikan. Sebagaimana firman-Nya: “Dan orang-orang yang sabar karena mencai keridhaan Tuhannya, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang-orang itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik).” (Q.S. Ar Ra’du [13]: 22]

Semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala melindungi dan menolong umat lslam lndonesia untuk mampu melaksanakan setiap tuntunan agamanya termasuk dalam hal membangun hubungan yang harmonis dengan sesama anak bangsa tanpa memandang agama, suku bangsa, etnis, dan budayanya, serta mengawal keutuhan bangsa dan penegakkan hukum dan keadilan di lndonesia, aamiin.

Jakarta, 19 Syawwal 1438 H/14 Juli 2017 M

Jama’ah Muslimin (Hizbullah)

Majelis Ukhuwah Pusat

 

Bustamin Utje

(R01/P2)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rana Setiawan

Editor: Widi Kusnadi

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.