Tokyo, 7 Rabi’ul Akhir 1436/28 Januari 2015 (MINA) – Nasib sandera Jepang yang ditawan kelompok bersenjata ISIS masih belum jelas setelah pertemuan pejabat Jepang dengan pemerintah Yordania di ibukota Amman, Rabu (28/1).
Pemerintah Yordania mengatakan akan membebaskan terhukum mati Sajida Al-Rishawi dalam pertukaran dengan Letnan Mu’ath Al-Kaseasbeh yang juga disandera ISIS, tanpa menyinggung nama sandera Jepang, jurnalis Kenji Goto, Anadolu Agency yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Sehari sebelumnya, ISIS memposting video online yang mengancam akan membunuh kedua sanderanya jika dalam 24 jam, pemerintah Yordania menolak membebaskan Rishawi, perempuan pelaku teror bom di tiga hotel Amman pada 2005.
Media Jepang melaporkan, pemerintah Jepang telah meningkatkan seruannya kepada pemerintah Yordania untuk membantu membebaskan Kenji.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
“Ini situasi yang sangat berat, tetapi pemerintah telah mencari kerjasama dari pemerintah Yordania untuk membebaskan Goto secepat mungkin dan kami akan terus melakukannya,” kata Perdana Menteri Shinzo Abe, Kyodo News melaporkan.
Seorang pejabat tinggi Jepang, berbicara dengan syarat anonim kepada Japan Times, menggambarkan respon pemerintah “tidak kompeten” dengan hanya meminta kerjasama dari pemerintah Yordania untuk menyelamatkan hidup Kenji.
Video ketiga yang dirilis ISIS terkait sandera Jepang, menayangkan gambar Kenji memegang sebuah foto yang diduga pilot Yordania. Suara dalam video mengatakan, pilot akan dibunuh sebelum Goto.
Wakil Sekretaris Kabinet Katsunobu Kato mengatakan dalam konferensi pers, pemerintah tidak memiliki alasan untuk membantah keaslian rekaman. (T/P001/R02)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)