Mewujudkan Takwa untuk Keberkahan Indonesia serta Perdamaian Dunia
Alhamdulillah, sebagai wujud rasa syukur kepada Allah atas anugerah-Nya kepada ummat Islam Indonesia dan dunia dengan berkah bulan suci Ramadhan 1438 Hijriyah, Jama’ah Muslimin (Hizbullah) menyampaikan nasihat sebagai berikut :
- Semoga Allah menerima amal ibadah kita selama Ramadhan 1438 Hijriyah teriring doa “Taqobbalallaahu minnaa wa minkum”. Semoga prestasi Ramadhan mengantarkan kita kepada derajat taqwa yang lebih tinggi dari masa-masa sebelumnya. Karena semulia-mulia manusia adalah yang paling bertakwa. “Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu disisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”. (QS Al-Hujurat 13).
- Dengan meningkatnya derajat takwa, semakin tinggi pencapaian spiritual di sisi Allah, maka akan lebih baik lagi secara individual maupun sosial. Hingga mampu menjaga nila-nilai berdimensi vertikal kepada Allah dan dimensi horisontal yang harmonis dan positif terhadap sesama manusia. Dengan terwujudnya hubungan vertikal dan horisontal yang semakin kuat tersebut, umat Islam akan mampu mewujudkan Islam yang rahmatan lil ‘alamin dan terhindar dari kehinaan, sebagaimana ditimpakan kepada kaum yang durhaka.
Inilah yang dimaksud dalam Al-Quran surah Ali Imran 112: “Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia dan mereka diliputi kerendahan. yang demikian itu karena mereka kafir kepada ayat-ayat Allah dan membunuh para Nabi tanpa alasan yang benar. yang demikian itu disebabkan mereka durhaka dan melampaui batas.”
Baca Juga: Wawancara Eksklusif Prof El-Awaisi: Ilmu, Kunci Pembebasan Masjid Al-Aqsa
- Berangkat dari kesadaran di atas, kami ingin mengajak kaum Muslimin untuk mewujudkan nilai dan semangat takwa dalam kehidupan sehari-hari melalui berbagai amal perbuatan dan kerja nyata untuk membangun masyarakat indonesia yang relegius (agamis) serta membangun masyarakat yang damai, bebas rasa takut, penindasan, kelaparan, kebodohan, ketidakadilan, kekerasan dan penjajahan dalam segala bentuknya. Maka, sebagai follow up Ramadhan, kiranya hal-hal berikut ini dapat menjadi agenda prioritas:
a. Melanjutkan interaksi intensif dengan Al-Quran sebagaimana dilakukan sepanjang bulan Ramadan dengan memelihara tadarus dan tadabbur Al Quran serta pengamalannya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan Al-Quran inilah Allah akan memuliakan suatu kaum seperti tersebut dalam Al-Hadits dari Umar R.A. berkata bahwa Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Allah mengangkat derajat beberapa kaum melalui Kitab ini (Al-Quran) dan Dia merendahkan beberapa kaum lainnya melalui kitab ini pula.” (HR Muslim);
b. Sebagai Negara yang Berketuhanan Yang Maha Esa, sudah seharusnya meningkatkan kesungguhan dalam melaksanakan perintah Allah dan Rasul-Nya, bersatu padu dan hidup mulia dengan akhlaqul karimah mengikuti jejak kenabian. Sehingga kesatuan umat betul-betul bisa terwujud dan dapat memberi kontribusi positif terhadap bangsa da umat manusia;
c. Meningkatkan upaya untuk membela setiap umat yang tertindas, terutama terutama Muslimin minoritas seperti di Myanmar, Thailand, Filipina, Cina, Afrika, Eropa dan Amerika sehingga tercipta kehidupan dunia yang aman, damai dan berkeadilan;
d. Upaya menyerukan perdamaian serta memberikan perhatian lebih serius dengan memberi bantuan nyata terhadap Muslimin di Suriah, Palestina dan Iraq serta Negara-negara Timur Tengah lainnya yang sedang dilanda perpecahan dan berbagai krisis kemanusiaan;
Baca Juga: Amalan Sunnah pada Hari Jumat
e. Mendukung tercapainya penyelesaian konflik yang tengah berlangsung di antara Qatar dan Saudi beserta sekutunya serta dipulihkannya hubungan yang baik di antara negeri-negeri Muslim di kawasan tersebut yang didasarkan pada semangat ukhuwwah Islamiyyah;
f. Secara khusus memberikan perhatian dan tindakan nyata untuk menghentikan penistaan terhadap Masjid Al-Aqsa oleh kaum penjajah Zionis Israel. Kondisi Al-Aqsha semakin kritis dan ancaman keruntuhannya semakin nyata dengan penggalian bawah tanah yang masif;
g. Menggalang potensi untuk perdamaian dan kesejahteraan umat Islam khususnya dan umat manusia pada umumnya dengan mengembangkan prinsip “ta’awun ‘alal birri wat taqwa” (saling menolong dalam kebaikan dan ketaqwaan) dan menghapuskan penjajahan dan segala bentuk ketidakadilan serta penindasan secara ekonomi, sosial dan budaya;
h. Mendayagunakan kekuatan media untuk menyuarakan kebenaran dan pencapaian berbagai tujuan pembelaan kepentingan Islam dan Muslimin serta umat manusia yang tertindas demi tegaknya keadilan, kedamaian dan ketertiban dunia.
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-8] Mengajak Kepada Kalimat Syahadat
Hanya kepada Allah kita berharap dan bertawakkal. Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan pertolongan kepada kaum Muslimin, dan seluruh manusia terbebaskan dari segala bentuk fitnah. Aamiin. (RS2/RI-1)
Jakarta, 28 Ramadhan 1438 H. / 23 Juni 2017 M.
Imaamul Muslimin,
Baca Juga: Tertib dan Terpimpin
Yakhsyallah Mansur