Jambi, MINA – Imaam Yakhsyallah Mansur mengatakan, perbanyak amal soleh dan mengingat kematian agar terselamat dari siksa api neraka.
“Dengan mengingat kematian, diharapkan setiap mukmin dapat menghilangkan ketergantungan dan ketamakan hati terhadap kehidupan dunia dan kesenangan-kesenangannya,” kata Imaam Yakhsyallah dalam kuliah subuh di Masjid At-Taqwa, Ponpes Tahfidzul Qur’an Al-Fatah, Desa Talang Duku, Muaro Jambi, Ahad (19/2).
Ia mengatakan, dengan mengingat kematian, maka seseoreang akan mempersiapkan bekal dengan sungguh-sungguh, sehingga setiap perbuatan merasa selalu diawasi Allah.
“Nasib umat manusia tergantung perbuatanya. Apabila dalam masa hidupnya selalu berbuat baik maka kematiannya insya-Allah akan baik. Begitu juga sebaliknya, jika semasa hidupnya tidak berbuat baik maka ketika menemui Allah dalam keadaan yang hina,” tegas Imaam Yakhsyallah, yang juga Pembina Utama Pondok Pesantren Al-Fatah Se-Indonesia itu.
Baca Juga: Syubban Jambi Kibarkan Bendera Palestina di Puncak Gunung Dempo
Dengan mengingat kematian, sudah seharusnya manusia memendekkan angan-angan untuk mencintai dunia, dan memperbanyak pengharapan kehidupan yang kekal abadi di akhirat nanti.
Hadir pada kuliah subub Pembina dan Asatidz Ponpes Al-Fatah, Mudirus Shuffah PPTQ Al-Fatah Muaro Jambi, Dosen Universitas Mulawarman Kalimantan Timur dan ratusan jamaah shalat Subuh. (L/R8/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Ulama Palestina: Ujian Pertama untuk Bebaskan Al-Aqsa adalah Shubuh Berjamaah