Jakarta, MINA – Pembina Ukhuwah Al-Fatah Rescue (UAR) Imaam Yakhsyallah Mansur menyampaikan nasihat kepada peserta relawan kebencanaan UAR saat pengukuhan kepengurusan baru sekaligus musyawarah kerja dan pelatihan Urban SAR di Jakarta, Sabtu-Ahad (23-24/9).
Nasihat Imaam Yakhsyallah Mansur sebagai berikut, bersumber dari QS Al Hasyr ayat 9,
وَٱلَّذِينَ تَبَوَّءُو ٱلدَّارَ وَٱلْإِيمَٰنَ مِن قَبْلِهِمْ يُحِبُّونَ مَنْ هَاجَرَ إِلَيْهِمْ وَلَا يَجِدُونَ فِى صُدُورِهِمْ حَاجَةً مِّمَّآ أُوتُوا۟ وَيُؤْثِرُونَ عَلَىٰٓ أَنفُسِهِمْ وَلَوْ كَانَ بِهِمْ خَصَاصَةٌ ۚ وَمَن يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِۦ فَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُفْلِحُونَ
Artinya : “Dan orang-orang yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman (Anshor) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka (Anshor) ‘mencintai’ orang yang berhijrah kepada mereka (Muhajirin). Dan mereka (Anshor) tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka dalam kesusahan. Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang orang yang beruntung.”
Baca Juga: Amalan Sunnah pada Hari Jumat
Imam Ibnu Katsir Rahimahullah menjelaskan, bahwa ayat di atas menggambarkan kemuliaan Kaum Anshar, yaitu mereka lebih mementingkan kebutuhan Kaum Muhajirun daripada kebutuhan diri sendiri padahal mereka sebenarnya membutuhkannya.
Itsar adalah mendahulukan orang lain daripada diri sendiri dalam urusan duniawi dan berharap pahala di akhirat. Sikap itsar ini telah dicontohkan oleh generasi awal, yaitu kaum Anshar terhadap kaum Muhajirin yang diabadikan dalam Al-Qur’an
Keindahan dalam ajaran Islam adalah syariat saling memberikan perhatian terhadap sesama manusia atau memprioritaskan orang lain ketimbang memikirkan urusan sendiri. Hukum atau peraturan Islam yang mengatur seluruh sendi kehidupan umat Muslim. Selain berisi hukum dan aturan, syariat Islam juga berisi penyelesaian masalah seluruh kehidupan.
Itsar didasari dengan semangat keimanan dan ukhuwah (persaudaraan) yang dibangun di antar sesama manusia, tanpa ada unsur iri, dengki, dan harapan mendapat balas budi. Persaudaraan itulah yang mampu membuat manusia bersinergi, bekerja sama dalam mewujudkan kehidupan yang harmoni, maju bersama dalam naungan cinta dan kasih nan suci.
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-8] Mengajak Kepada Kalimat Syahadat
Itsar lebih tinggi derajatnya daripada dermawan. Jika dermawan adalah memberikan sesuatu yang banyak setelah kebutuhan dirinya terpenuhi, maka itsar adalah memberikan semua apa yang ia miliki kepada orang lain, padahal kebutuhannya sendiri belum terpenuhi.
Sikap itsar yang dipraktikkan oleh Rasulullah Shallallahu alaihi Wasallam dan para sahabatnya bisa menjadi panutan bagi kita yang hidup di zaman sekarang. Rasa empati dan peduli terhadap sesama manusia, terutama kepada mereka yang menderita, tertimpa musibah dan bencana merupakan hal yang sangat dicintai Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari sahabat Abu Hurairah Radhiallahu anhu, Rasulullah Shallallahu alaihi Wasallam bersabda:
مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا نَفَّسَ اللهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ، وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ اللهُ عَلَيْهِ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ، وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللهُ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ، وَاللهُ فِي عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيهِ (رواه مسلم)
Baca Juga: Tertib dan Terpimpin
“Siapa yang melepaskan kesusahan seorang mukmin di dunia, niscaya Allah akan melepaskan kesusahannya di akhirat. Siapa yang memudahkan orang yang kesusahan, niscaya Allah akan memudahkan (urusannya) di dunia dan di akhirat. Siapa yang menutupi (aib) seorang muslim, niscaya Allah akan menutupi (aibnya) di dunia dan di akhirat. Dan Allah selalu menolong hamba-Nya selama hamba tersebut menolong saudaranya.” (HR. Muslim).
Hadits di atas menunjukkan bahwa, seseorang yang mempunyai sifat itsar akan mendapatkan keutamaan-keutamaan yang sangat banyak, diantaranya:
Pertama, dicinta Allah Ta’ala, sebagaimana hadits di atas, Allah Ta’ala akan memberi rahmat, menurunkan pertolongan kepada hamba-hambanya yang memiliki sifat itsar, tulus menolong saudaranya.
Kedua, dicinta sesama manusia. Ia akan dicintai keluarga, kerabat dan teman-temannya karena tabiat dasar manusia adalah mencintai orang yang berbuat baik kepadanya.
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-7] Agama itu Nasihat
Ketiga, dimudahkan urusannya di dunia dan dilepaskan dari kesusahan akhirat. Dengan izin Allah Ta’ala, ia akan mendapatkan solusi dari setiap permasalahan yang ia hadapi, dan Allah Ta’ala akan memudahkan jalan baginya menuju surga.
Keempat, akan tumbuh ikatan persaudaraan yang kuat, karena itsar menjadi bukti cinta sejati, yang tidak lekang oleh zaman, tidak lapuk oleh masa. (SK/R4/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Pentingnya Memahami Fiqih Jual Beli dalam Berdagang