Nasihat Jama’ah Muslimin Merawat Kerukunan Memasuki Tahun Politik

Ilustrasi. (Foto: NUOnline)

Memasuki 2024, guna menghadirkan suasana kehidupan yang kondusif bagi terlaksananya suksesi kepemimpinan nasional dan daerah, maka dengan ini Jama’ah Muslimin (Hizbullah) menyampaikan nasihat sebagai berikut:

1. Kami mengajak kaum muslimin untuk membangun kekompakan dan menjadi benteng utama bangsa untuk menolak semua bentuk ancaman perpecahan. Di antara sesama Muslim pada situasi seperti ini hendaknya lebih menghayati dan mengamalkan perintah Allah untuk membangun kekuatan berbasis persatuan sebagaimana yang diperintahkan sebagai berikut:

“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah seraya berjama’ah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.” (Q.S. Ali Imran [3]: 103).

“Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Q.S. Al-Maidah [5]: 8)

2. Pemilu sebagai salah satu pelaksanaan pilar demokrasi hendaknya dilakukan dengan penuh rasa gembira dan damai. Siapapun pemimpin yang terpilih, itulah kehendak Allah Subhanahu wa Ta’ala. Maka mari kuatkan bersama. Kebijakan baiknya kita dukung dan bila ada kekurangan dan kesalahan, kita sampaikan nasihat yang konstruktif.

3. Menyerukan kepada segenap elemen bangsa agar menjaga Ukhuwah Islamiyah (persaudaraan umat Islam), Ukhuwah Wathaniyah (persaudaraan bangsa), dan Ukhuwah Basyariyah (persaudaraan umat manusia). Para kontestan dan konstituen Pemilu dan Pilkada adalah saudara. Tidak ada alasan perbedaan pilihan mengakibatkan terganggunya persaudaraan apalagi menyebabkan permusuhan.

4. Menyerukan kepada segenap ketua partai politik peserta Pemilu 2024 untuk mengedukasi dirinya dan partainya serta para pendukungnya menghadirkan suasana pemilu yang sejuk, ramah dan santun dan tidak memprovokasi masa sehingga terjadi polarisasi di masyarakat.

5. Menyerukan kepada Lembaga penyelenggara pemilu (Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) yang akan menyelenggarakan Pemilu Serentak Tahun 2024 yang akan memilih Presiden dan Wakil Presiden, Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota agar melaksanakan amanat secara adil, jujur, transparan, taat aturan, tidak melanggar ketentuan perundangan yang berlaku dan dapat dipertanggungjawabkan kepada segenap rakyat dan bangsa Indonesia di manapun berada serta dipertanggungjawabkan dihadapan Allah Subhanahu wa Ta’ala di akhirat kelak di Mahkamah Ilaahi.

6. Kepada Umat Islam hendaknya senantiasa berdoa kepada Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa, kiranya bangsa Indonesia berhasil memilih pemimpin yang berakhlak mulia, amanah dan bertanggung jawab sehingga mampu menjaga persatuan dan membawa kepada bangsa yang berkemajuan dan berkeadilan dalam naungan ridha Allah Subhanahu wa Ta’ala. (R/R7/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: sri astuti

Editor: Widi Kusnadi

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.