Lembah Bekaa, MINA – Sekjen gerakan perlawanan Lebanon, Hizbullah, Hassan Nasrallah mengecam keras pembunuhan brutal terhadap jurnalis veteran Palestina Shireen Abu Akleh oleh pasukan Israel di kota Jenin, Tepi Barat yang diduduki.
Ia mengatakan, mereka yang mencari normalisasi hubungan dengan rezim pendudukan Israel seharusnya malu terhadap kejahatan keji ini, Press TV melaporkan.
Nasrallah membuat pernyataan dalam pidato yang disiarkan langsung dari Lembah Bekaa di Lebanon timur pada Jumat (13/5), setelah pemakaman jurnalis veteran Al Jazeera yang ditembak di kepala saat meliput serangan tentara Israel di Jenin.
“Shireen Abu Akleh telah bertahun-tahun menjadi saksi kejahatan Israel terhadap rakyat Palestina,” kata Nasrallah kepada hadirin.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
“Yang pertama malu dengan kejahatan ini adalah mereka yang menyerukan normalisasi hubungan dengan rezim Zionis. Yang pertama merasa malu dan terhina adalah para kompromis. Mereka yang mencoba meyakinkan bangsa-bangsa bahwa keberadaan ‘Israel’ adalah wajar dan harus hidup berdampingan,” katanya.
Nasrallah mengatakan, pesan kuat di balik kemartiran Shireen adalah bahwa dia adalah seorang Kristen, dan rezim Israel tidak membedakan antara seorang Muslim dan seorang Kristen di Palestina.
Ribuan warga Palestina Muslim dan Kristen dari al-Quds dan dari seluruh wilayah pendudukan, termasuk banyak rekan-rekan jurnalis, datang untuk memberi penghormatan kepada jurnalis veteran dalam pemakamannya pada hari Jumat.
Laporan media mengatakan, pasukan Israel menyerang pelayat untuk mencegah mereka membawa peti mati Shireen dari rumah sakit ke Gereja Katolik Roma di Kota Tua, sebelum membawanya ke pemakaman Gunung Sion, di mana dia dimakamkan bersama orang tuanya yang sudah meninggal.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Shireen sangat dihormati oleh pemirsa di seluruh dunia Muslim, khususnya di Palestina, di mana dia berada di garis depan dalam meliput kejahatan dan pendudukan Israel selama lebih dari dua dekade. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza