Washington, MINA – Para Menteri pertahanan Negara-negara anggota NATO pada Kamis (18/2) memutuskan untuk mengirim 3.500 tentara tambahan ke Irak.
“Kami akan memperluas misi pelatihan NATO di Irak untuk memastikan bahwa ISIS (Daesh) tidak kembali,” kata Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengumumkan pada konferensi pers. demikian MEMO, Jumat (19/2).
“Jumlah personel NATO akan ditingkatkan dari 500 saat ini menjadi 4.000 di negara itu,” ujar Stoltenberg setelah pertemuan virtual hari kedua.
Memperhatikan bahwa kelompok teror Daesh masih beroperasi di Irak, Stoltenberg mengatakan, “peningkatan serangan menyoroti pentingnya untuk meningkatkan misi NATO.”
Baca Juga: India Pertimbangkan Terima Duta Besar Taliban karena Alasan Tiongkok
Dia menambahkan, bahwa dengan memperluas misi peningkatan kapasitasnya, aliansi tersebut bertujuan untuk menghindari situasi di masa depan yang akan membutuhkan pasukan tempur NATO.
“Para Menteri pertahanan Negara-negara anggota NATO belum memutuskan kehadiran pasukan NATO di Afghanistan,” kata Stoltenberg.
“Kami ingin memastikan, bahwa kami memiliki kesepakatan politik yang memungkinkan kami untuk maju,” katanya.
Sekjen NATO menegaskan, pihaknya berusaha untuk memastikan Afghanistan tidak akan pernah lagi menjadi “tempat yang aman bagi teroris yang akan menyerang tanah air warga Afghanistan.” (T/R4/P2)
Baca Juga: Trump Terkejut Atas Penolakan Mesir dan Yordania Soal Relokasi Warga Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Lavrov: G20 Sambut Baik Perundingan Rusia-AS di Riyadh