Warsawa, 4 Syawwal 1437/9 Juli 2016 (MINA) – Negara-negara NATO pada Sabtu (9/7) setuju untuk memperpanjang misi militer mereka di Afghanistan di tengah ancaman dari kelompok pejuang Taliban.
Berbicara kepada wartawan di puncak pertemuan penting di Warsawa, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan, para anggota aliansi memutuskan untuk melanjutkan pelatihan non-tempur dan bantuan misi mereka hingga tahun depan.
“Kami sepakat untuk mempertahankan Resolute Support Mission kami melampaui 2016 melalui model yang fleksibel, regional,” katanya, demikian Anadolu Agency memberitakan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Stoltenberg memuji sekutu kunci NATO yaitu Turki, Amerika Serikat, Jerman dan Italia atas komitmen mereka untuk misi itu.
Baca Juga: Suriah dan Israel Gelar Perundingan di Paris Terkait Konflik di Sweida
“Saya berterima kasih kepada Presiden (Barack) Obama atas keputusan yang signifikan pada jumlah pasukan. Saya juga memuji bangsa pendukung lainnya seperti Jerman, Italia dan Turki, semua sekutu lain dan mitra yang berkontribusi terhadap misi,” tambahnya.
Stoltenberg mengatakan, Resolute Support Mission NATO akan meneruskan operasi non-tempur, pelatihan dan sebagai penasehat untuk mendukung tentara Afghanistan.
“Tapi AS, mereka memiliki kehadiran pasukan kontra-teror di samping Resolute Support Mission. Dan mereka terus bekerja sama dengan pasukan Afghanistan,” kata Stontelberg.
Stoltenberg mengatakan bahwa NATO mungkin akan mengerahkan sekitar 12.000 tentara di Afghanistan tahun depan, sama dengan jumlah pasukan tahun ini. (T/P001/P4)
Baca Juga: Inggris, Prancis, dan Jerman Sepakat Luncurkan Bantuan ke Gaza Lewat Udara
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)